ANALISIS POSISI CENTROID UNTUK MENGUKUR JARAK ORANG PADA KERUMUNAN

PANDEMI COVID-19 MASIH BERLANGSUNG DAN TELAH MENYEBAR SECARA LUAS DI SELURUH DUNIA, SALAH SATUNYA INDONESIA. KASUS COVID-19 DI INDONESIA TERHITUNG BERKEMBANG DENGAN SANGAT PESAT DENGAN KASUS KEMATIAN YANG TINGGI. PEMERINTAH TELAH MELAKUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN SALAH SATUNYA DENGAN MENJAGA JARAK ANTAR ORANG (PHYSICAL DISTANCING). JARAK ANTAR ORANG YANG DIANJURKAN OLEH WHO (WORLD HEALTH ORGANIZATION) UNTUK MENCEGAH PENULARAN COVID-19 ADALAH 2 METER. PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT COVID-19 DENGAN CARA PHYSICAL DISTANCING MENDORONG INOVASI BEBERAPA PENELITI UNTUK MEMBUAT SISTEM PENDETEKSI JARAK ANTAR ORANG. PENELITIAN-PENELITIAN TERSEBUT MENGGUNAKAN KONSEP DEEP LEARNING DAN MODEL PENGOLAH CITRA YANG BERBEDA-BEDA. PADA BEBERAPA PENELITIAN, SETIAP OBJEK YANG TERDETEKSI SEBAGAI ORANG, DIBERIKAN TITIK OBJEK (CENTROID) YANG BERFUNGSI SEBAGAI ACUAN PENGUKURAN JARAK ANTAR OBJEK. CENTROID BIASANYA DIPOSISIKAN DI TENGAH BADA OBJEK, NAMUN AKURASINYA RENDAH. HAL INI MEMBUAT PENULIS INGIN MENGUBAH POSISI CENTROID DI TENGAH BADAN MENJADI DIBAWAH KAKI OBJEK DAN MELAKUKAN ANALISA. PERUBAHAN POSISI CENTROID PADA OBJEK SANGAT BERPENGARUH TERHADAP HASIL DETEKSI JARAK ANTAR ORANG. PERHITUNGAN JARAK MENGGGUNAKAN CENTROID DI BAWAH KAKI OBJEK LEBIH AKURAT DIBANDINGKAN MENGGUNAKAN CENTROID DI TENGAH OBJEK. HASIL AKURASI DETEKSI JARAK DENGAN CENTROID DI TENGAH BADAN OBJEK ADALAH 56,60% SEDANGKAN HASIL AKURASI DETEKSI JARAK DENGAN CENTROID DI BAWAH KAKI OBJEK ADALAH 66,98%.