PENILAIAN RISIKO KETERLAMBATAN PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN FLEXIBLE PAVEMENT (Studi Kasus: Kegiatan Peningkatan Jalan Kedungrandu – Gunung Tugel Banyumas)

Pembangunan dan peningkatan jalan merupakan bagian dari pekerjaan terbesar, yakni pembangunan infrastruktur, yang menjadi tanggung jawab departemen pekerjaan umum Republik Indonesia. Oleh karena itu, hasil pembangunan harus bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat secara adil dan merata. Dengan kepesatan pembangunan tersebut, maka mulai berdiri perusahaan – perusahaan yang bekerja sebagai pelaksana maupun perencana proyek pembangunan. Hal ini dilatarbelakangi harapan untuk mendapatkan keuntungan. Keterlambatan proyek kontruksi merupakan suatu peristiwa yang kerap terjadi pada pekerjaan proyek konstruksi. Keterlambatan proyek konstruksi bisa saja disebabkan oleh kesalahan dalam melakukan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek dalam tahap pekerjaan atau perencanaan dan beberapa kemungkinan misalnya, manajemen yang tidak tepat, masalah bahan material, tenaga kerja. peralatan, keuangan, dan lingkungan yang tidak mendukung sehingga akan mengakibatkan keterlambatan proyek. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian tentang analisa risiko keterlambatan pada suatu proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa nilai faktor – faktor yang menyebabkan keterlambatan waktu pada proyek peningkatan Jalan Kedungrandu – Gunung Tugel Banyumas, dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data primer dan sekunder mengacu pada form kuisioner dan form checklist, dari hasil penelitian didapatkan keseluruhan rata – rata keseluruhan risiko keterlambatan 8,5 (risiko sedang) dengan adanya potensi – potensi kejadian yang memiliki tingkat risiko terbesar yaitu pekerjaan acuan (begisting) Utk Jbt / gorong – gorong kemungkinan kualitas peralatan tidak memadai dan pekerjaan lapis Aus (AC – WC) dengan nilai sebesar 12,2 (risiko sedang) dan kemungkinan proses penghamparan laston (AC – WC) terhambat akibat cuaca dengan nilai risiko sebesar 12,2 (risiko sedang).