PERBANDINGAN KEBERHASILAN PERAWATAN KAPING PULPA INDIREK SECARA RADIOGRAFIS MENGGUNAKAN BAHAN KALSIUM HIDROKSIDA DAN SEMEN IONOMER KACA

LATAR BELAKANG: BERDASARKAN KEMENKES RI (2018) PREVALENSI KARIES GIGI DI INDONESIA MENCAPAI 45,3%, JIKA TIDAK SEGERA DITANGANI DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT PULPA. KEMENKES RI (2012) MENYATAKAN BAHWA PENYAKIT PULPA DAN PERIAPIKAL TERMASUK DALAM 10 BESAR PENYAKIT RAWAT JALAN DAN PENGOBATAN PULPA MERUPAKAN TINDAKAN GIGI TERBANYAK YANG DILAKUKAN DI RUMAH SAKIT. SALAH SATU PERAWATAN PULPA YANG BERTUJUAN UNTUK MENJAGA VITALITAS PULPA YAITU KAPING PULPA INDIREK. KALSIUM HIDROKSIDA (CA(OH)2) DAN SEMEN IONOMER KACA (SIK) DIANGGAP MEMENUHI KRITERIA SEBAGAI BAHAN KAPING PULPA, SEHINGGA DIPERLUKAN EVALUASI KEBERHASILAN BAHAN PERAWATAN KAPING PULPA. EVALUASI SECARA RADIOGRAFIS MERUPAKAN SALAH SATU METODE DALAM MENILAI TINGKAT KEBERHASILAN PERAWATAN. TUJUAN DARI PENELITIAN INI YAITU UNTUK MENGETAHUI PERBEDAAN KEBERHASILAN PERAWATAN KAPING PULPA INDIREK SECARA RADIOGRAFIS MENGGUNAKAN BAHAN CA(OH)2 DAN SIK. METODE: JENIS PENELITIAN YANG DILAKUKAN ADALAH PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK DENGAN DESAIN PENELITIAN KOHORT RETROSPEKTIF. SAMPEL PENELITIAN ADALAH RADIOGRAF PASIEN YANG MENERIMA PERAWATAN KAPING PULPA INDIREK DENGAN BAHAN CA(OH)2 DAN SIK. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL MENGGUNAKAN TEKNIK TOTAL SAMPLING KEMUDIAN DILAKUKAN SELEKSI INKLUSI DAN EKSKLUSI SEHINGGA DIDAPATKAN 85 SAMPEL YANG AKAN DIEVALUASI PADA KONTROL 1 DAN KONTROL 2. DATA PENELITIAN DIANALISIS DENGAN MANN WHITNEY-U. HASIL: NILAI SIGNIFIKANSI PADA KONTROL 1 DAN 2 MASING-MASING 0,742 DAN 0,745 (P>0,05) YANG MENUNJUKKAN BAHWA TIDAK ADA PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN PADA KEBERHASILAN PERAWATAN MENGGUNAKAN CA(OH)2 DAN SIK BAIK PADA KONTROL 1 MAUPUN KONTROL 2. TIDAK TERDAPAT PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN PADA DURASI KONTROL 1 DAN 2 (P=0,551). KESIMPULAN: TIDAK TERDAPAT PERBEDAAN KEBERHASILAN PERAWATAN KAPING PULPA INDIREK SECARA RADIOGRAFIS MENGGUNAKAN CA(OH)2 DAN SIK.