PENILAIAN TINGKAT KESIAPSIAGAAN SD MUHAMMADIYAH INSAN KREATIF DAN SD MUHAMMADIYAH MRISI TERHADAP BENCANA GEMPA

GEMPA BUMI MERUPAKAN SALAH SATU BENCANA ALAM YANG SULIT DIPREDIKSI WAKTU DAN TEMPAT TERJADINYA SERTA BANYAK MENIMBULKAN KORBAN JIWA. BANYAKNYA KORBAN JIWA DIPENGARUHI KARENA GEMPA BUMI TERJADI SECARA MENDADAK DAN TIBA-TIBA, SERTA KURANGNYA KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT AKAN TANGGAP DARURAT DAN SIAGA BENCANA. SELAIN ITU, FAKTOR KUALITAS BANGUNAN JUGA MEMPENGARUHI KESELAMATAN HIDUP APABILA TERJADI GEMPA. KESIAPSIAGAAN GEMPA BUMI SANGAT PENTING SEHINGGA HARUS DIBERIKAN SEJAK USIA DINI MELALUI SISTEM PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR TENTANG PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP BENCANA ALAM. SEKOLAH DASAR MERUPAKAN TEMPAT PERTAMA MEMPEROLEH PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN OLEH KARENANYA SANGAT PERLU DILAKUKAN ASSEMENT KESIAPSIAGAAN APAKAH SUDAH DIBERIKAN PENGENALAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TANGGAP DARURAT BENCANA. PENELITIAN INI BERMAKSUD UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KESIAPSIAGAAN PADA SARANA PENDIDIKAN DENGAN SAMPEL KOMUNITAS SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH DI KECAMATAN KASIHAN, YAITU SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH MRISI DAN SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH INSAN KREATIF KEMBAREN. METODE PENELITIAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI DARI PROSEDUR YANG DIKEMBANGKAN OLEH LIPI BEKERJASAMA DENGAN UNESCO . MELALUI SKORING DATA YANG DIDAPAT DARI KUISONER DAN SURVEI BANGUNAN SEKOLAH DENGAN PARAMETER FRAMEWORK YAITU KONDISI FISIK BANGUNAN, PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP RESIKO BENCANA, KEBIJAKAN DAN PANDUAN, RENCANA TANGGAP DARURAT, SERTA MOBILISASI SUMBER DAYA. HASIL ANALISIS YANG DILAKUKAN MENUNJUKAN BAHWA KOMUNITAS SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH MRISI MEMILIKI PERSENTASE KESIAPSIAGAAN TINGKAT TINGGI DENGAN NILAI 80,63%. SEDANGKAN KOMUNITAS SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH INSAN KREATIF KEMBAREN MEMILIKI PERSENTASE KESIAPSIAGAAN TINGKAT TINGGI DENGAN NILAI 91,16%. MAKA SECARA KESELURUHAN KEDUA KOMUNITAS SEKOLAH DASAR TERSEBUT TELAH SIAGA APABILA TERJADI GEMPA BUMI.