ASEAN DAN TRANSFORMASI PERAN MASYARAKAT SIPIL PASCA 1998

ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS ATAU PERHIMPUNAN BANGSA-BANGSA ASIA TENGGARA (ASEAN) MERUPAKAN ORGANISASI REGIONAL DI ASIA TENGGARA. TESIS INI BERTUJUAN UNTUK MENJELASKAN ALASAN-ALASAN ASEAN UNTUK MEMBUKA AKSES KETERLIBATAN YANG LEBIH BESAR BAGI MASYARAKAT SIPIL PASCA PERANG DINGIN BERAKHIR. PADA PROSESNYA, TESIS INI MENGGUNAKAN METODOLOGI ANALISIS KUALITATIF. METODE PENGUMPULAN DATA YANG DIGUNAKAN IALAH METODE STUDI PUSTAKA. DALAM RANGKA MEMBERIKAN ANALISIS YANG SISTEMATIS, TESIS INI MENGGUNAKAN TIGA KONSEP UTAMA, YAITU KONSEP IDENTITAS DALAM PANDANGAN KONSTRUKTIVISME, KONSEP NORMS LIFE CYCLE, DAN LOGIC OF APPROPRIATENESS. TESIS INI BERPENDAPAT BAHWA DINAMIKA DAN TRANSFORMASI POLITIK KAWASAN PADA TAHUN 1997-1998 MENDORONG PERUBAHAN IDENTITAS ASEAN YANG LEBIH INKLUSIF. TRANSFORMASI IDENTITAS TERSEBUT KEMUDIAN DIIKUTI DENGAN PEMBENTUKAN NORMA KOLEKTIF YANG TERINSTITUSIONALISASIKAN MELALUI ASEAN CHARTER. MELALUI IDENTITAS YANG LEBIH INKLUSIF DAN MENGACU KEPADA ASEAN CHARTER, TESIS INI JUGA BERPENDAPAT BAHWA ASEAN SANGAT MENGAPRESIASI PERAN MASYARAKAT SIPIL NAMUN SECARA TEKNIS MASIH SANGAT TERBATAS DALAM PELIBATAN MASYARAKAT SIPIL PADA TATA KELOLA REGIONAL.