MEMORANDUM OF UNDERSTANDING (MOU) SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN KASUS SENGKETA ROKOK KRETEK ANTARA INDONESIA DAN AMERIKA SERIKAT

AWAL MULA KASUS SENGKETA INI DIKARENAKAN BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG FAMILY SMOKING PREVENTION ON TOBACCO CONTROL ACT (FSPTCA) PADA TAHUN 2009 OLEH AMERIKA SERIKAT. HAL INI TENTU MENDAPATKAN RESPON NEGATIVE DARI PIHAK INDONESIA, KARENA INDONESIA MERASA DIRUGIKAN DENGAN DIBERLAKUKANNYA UNDANG-UNDANG INI. PASALNYA, AMERIKA SERIKAT MELARANG PENJUALAN DAN PRODUKSI TEMBAKAU DI AMERIKA SERIKAT, TERMASUK IMPOR ROKOK KRETEK DARI INDONESIA. PEMBERLAKUAN UNDANG-UNDANG FSPTCA INI DIANGGAP DISKRIMINATIF OLEH PIHAK INDONESIA, KARENA TIDAK BERLAKU UNTUK SEMUA JENIS TEMBAKAU, TERMASUK ROKOK BERAROMA MENTHOL. MENGINGAT PENTINGNYA INDUSTRI TEMBAKAU BAGI INDONESIA, MAKA KASUS INI DILAPORKAN KEPADA WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO). KASUS SENGKETA INI DIMENANGKAN OLEH PIHAK INDONESIA, KARENA PIHAK DSB WTO MENEMUKAN BAHWA PEMBERLAKUAN UNDANG-UNDANG INI MERUPAKAN SALAH SATU HAL YANG DISKRIMINATIF TERUTAMA BAGI ROKOK KRETEK INDONESIA. ADANYA KEMENANGAN YANG DIPEROLEH INDONESIA INI, MEMBUAT AMERIKA SERIKAT HARUS MEMBAYAR GANTI RUGI KEPADA INDONESIA SEBESAR US$ 55 JUTA. NAMUN, SEBELUM DIPUTUSKANNYA HAL TERSEBUT KEDUA BELAH PIHAK JUSTRU MEMBERITAHUKAN KEPADA DSB WTO BAHWA MEREKA TELAH MENCAPAI SOLUSI YANG DISEPAKATI. ADAPUN SOLUSI YANG DISEPAKATI KEDUA BELAH PIHAK YAKNI MELALUI PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN (MOU).