HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI COVID-19 DENGAN KEJADIAN DEPRESI MASYARAKAT DI WILAYAH ZONA MERAH INDONESIA

Latar Belakang: Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Coronavirus jenis baru. Pada 30 Januari 2020, WHO menetapkan Covid-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMD) karena penularannya yang cepat. Di Indonesia persebaran Covid-19 dibedakan menjadi zona merah, oranye, kuning, dan hijau. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh PDSKJI terhadap 1.552 responden didapatkan 63% responden mengalami kecemasan dan 66% responden mengalami depresi akibat pandemi Covid-19. Kejadian depresi akibat pandemi Covid-19 dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, dimana kurangnya pengetahuan, adanya rumor, dan misinformasi berdampak pada kesehatan jiwa dan psikososial.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai Covid-19 dengan kejadian depresi masyarakat di wilayah zona merah.Desain Penelitian: Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan mengenai Covid-19 dengan kejadian depresi masyarakat di wilayah zona merah Indonesia (p=0,356). Terdapat hubungan antara usia dengan kejadian depresi (p=0,001), terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian depresi (p=0,012), terdapat hubungan antara pendidikan terakhir dengan kejadian depresi (p=0,001), terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kejadian depresi (p=0,001), dan terdapat hubungan antara tempat tinggal dengan kejadian depresi (p=0,001). Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan mengenai Covid-19 dengan kejadian depresi masyarakat di wilayah zona merah, terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik demografi dengan kejadian depresi, serta sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan baik dan dalam keadaan normal. Adapun yang mengalami depresi sebanyak 139 dari 394 responden.