ANALISIS CAPAIAN KOMPETENSI PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PADA BIDANG INDUSTRI DAN RUMAH SAKIT DI MASA PANDEMI

Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) merupakan praktik pekerjaan kefarmasian yang sangat penting bagi mahasiswa profesi apoteker dalam penerapan ilmu kefarmasian. Pembelajaran yang efektif diperlukan calon apoteker untuk mendapatkan capaian kompetensi yang sesuai dengan standar kompetensi apoteker. Namun dengan adanya pandemi COVID-19 di Indonesia mengubah tatanan kehidupan, salah satu nya pada bidang pendidikan. Perguruan tinggi dituntut untuk dapat melakukan pembelajaran secara daring atau online, begitupun dengan pembelajaran PKPA yang mengalami modifikasi di semua institusi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran metode pelaksanaan PKPA dan perbedaan capaian kompetensi PKPA pada bidang industri dan rumah sakit selama masa pandemi di Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSPPA FKIK UMY). Desain penelitian menggunakan metode non-eksperimental secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) angkatan 6, 7, dan 8 dengan jumlah 163 mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli - November 2021. Gambaran metode pelaksanaan PKPA diperoleh melalui wawancara dengan perwakilan angkatan, sedangkan capaian kompetensi didapatkan dari nilai ujian komprehensif PKPA bidang industri dan rumah sakit. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dan Kruskal Wallis. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui metode pelaksanaan PKPA pada bidang industri angkatan 6 memiliki dua kelompok metode yaitu metode full offline dan kombinasi offline online, angkatan 7 menggunakan metode kombinasi online offline, dan angkatan 8 menggunakan metode full offline. Pada bidang rumah sakit metode pelaksanaan PKPA di rumah sakit angkatan 6 memiliki dua kelompok metode yaitu metode full offline dan full online, angkatan 7 kombinasi online offline, dan angkatan 8 online di rumah sakit yang sama kemudian offline di rumah sakit lainnya. Analisis hasil capaian kompetensi PKPA bidang industri dan rumah sakit menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara angkatan 6, 7, dan 8 pada semua aspek kompetensi (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa modifikasi PKPA bidang industri dan rumah sakit tidak berpengaruh signifikan terhadap pencapaian kompetensi PKPA mahasiswa PSPPA FKIK UMY.