PEMULIHAN SEKTOR PARIWISATA BALI AKIBAT DAMPAK COVID-19 MELALUI PENDEKATAN PENTAHELIX

TULISAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGANALISIS DAMPAK COVID-19 TERHADAP SEKTOR PARIWISATA DI PROVINSI BALI DAN INGIN MENGANALISIS SEJAUH MANA PERAN AKTOR DALAM KONSEP KOLABORASI PENTA-HELIX DALAM MENANGANI DAMPAK COVID-19 PADA SEKTOR PARIWISATA. DAMPAK SIGNIFIKAN PENURUNAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN DOMESTIK DAN MANCANEGARA MENGAKIBATKAN PENURUNAN PENDAPATAN/PEREKONOMIAN DARI SEKTOR PARIWISATA DI PROVINSI BALI. DALAM KONDISI TERSEBUT, KERJASAMA PENTA-HELIX MERUPAKAN LANGKAH YANG TEPAT UNTUK MENGEMBALIKAN PARIWISATA DI PROVINSI BALI. PENELITIAN INI MENGGUNAKAN METODE PENELITIAN KUALITATIF EKSPLORATIF UNTUK MENGETAHUI SECARA MENDALAM VARIABEL PENELITIAN. SUMBER DATA DALAM PENELITIAN INI MENGGUNAKAN 30 DATA BERITA DARI MEDIA ONLINE YANG DIANALISIS MENGGUNAKAN SOFTWARE NVIVO 12 PLUS UNTUK MENGKLASIFIKASI DAN MENGANALISIS DATA. HASIL KAJIAN MENEMUKAN, PERTAMA, COVID-19 BERDAMPAK DESTRUKTIF TERHADAP SEKTOR PARIWISATA DI PROVINSI BALI, YAKNI RENDAHNYA KUNJUNGAN WISATAWAN (0,89), HUNIAN PENGINAPAN (0,80), DAN BANYAK PHK (0,87). KEDUA, ADANYA KOLABORASI YANG SIGNIFIKAN ANTAR AKTOR PENTA-HELIX UNTUK MERESPON, MEMPERTAHANKAN, MEMBERIKAN INOVASI DAN NILAI-NILAI BERKELANJUTAN BAGI PARIWISATA BALI AGAR SEKTOR PARIWISATA PERLAHAN DAPAT DIBUKA KEMBALI UNTUK UMUM. KE DEPAN, KOLABORASI MODEL PENTA-HELIX HARUS LEBIH DITINGKATKAN AGAR SEKTOR PARIWISATA BISA LEBIH TANGGUH DARI TEKANAN DAN BENCANA ALAM/NON ALAM.