UNJUK KERJA MESIN DIESEL BERBAHAN BAKAR CAMPURAN BIODISEL NYAMPLUNG DAN BIODISEL SAWIT DENGAN KOMPOSISI 9:1

Konsumsi bahan bakar diesel di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Bahan baku minyak nabati yang potensial untuk dijadikan biodiesel yaitu minyak nyamplung dan minyak kelapa sawit. Biodisel yang berasal dari minyak nyamplung dan minyak kelapa sawit memiliki viskositas kekentalan yang lebih tinggi dibandingkan bahan bakar fosil sehingga mempengaruhi atomisasi ruang bakar motor diesel. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk memperbaiki kualitas dari minyak dengan cara membuat varian komposisi campuran dari minyak tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja mesin diesel dengan menggunakan variasi perbandingan B5, B10, B15 dan B20. Pembuatan biodiesel dilakukan dengan mencampurakn bahan baku antara minyak nyamplung dan minyak sawit kemudian ditambahkan solar murni denagn variasi B5, B10, B15 dan B20. Proses pembuatan biodiesel dilakukan dengan tiga proses yaitu degumming, esterifikasi dan transestirifikasi. Proses degumming menggunakan asam fosfat sebanyak 0,2 dari volume minyak, proses esterifikasi menggunakan H2SO4 sebanyak 0,5