PENERAPAN PRINSIP PENDIDIKAN ORANG DEWASA PADA PEMBERDAYAAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI DI KWT DESA KARANGSARI, SAPURAN, WONOSOBO

SAMPAH MERUPAKAN SISA BUANGAN DARI HASIL INDUSTRI MAUPUN RUMAH TANGGA YANG TIDAK BISA DIGUNAKAN KEMBALI NAMUN MASIH MAMPU DI DAUR ULANG SEHINGGA BERNILAI. SAMPAH SENDIRI MEMILIKI DAMPAK YANG BURUK BAGI KESEHATAN DAN LINGKUNGAN. LINGKUNGAN YANG BURUK MENGAKIBATKAN KETIDAKSUBURAN TANAH DAN MENGURANGI PRODUKTIFITAS TANAH. PADAHAL SAMPAH SENDIRI BISA BERASAL DARI LIMBAH PASCA PANEN PERTANIAN MAUPUN SAMPAH RUMAH TANGGA. UNTUK MENGURANGI LIMBAH MAUPUN SAMPAH, DAPAT DILAKUKANNYA UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI MELALUI KEGIATAN SHODAQOH SAMPAH. DIMANA SALAH SATU DESA YANG MENJALANKAN KEGIATAN TERSEBUT BERADA DI DESA KARANGSARI, SAPURAN, WONOSOBO. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DILAKUKAN UNTUK MEMBERIKAN PARADIGMA BARU TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH YANG BAIK DAN BENAR. OBJEK DARI PENELITIAN INI MERUPAKAN KELOMPOK WANITA TANI YANG MEMILIKI USIA DEWASA, MAKA SISTEM PEMBELAJARAN YANG DIRASA COCOK UNTUK MELAKUKAN PEMBERDAYAAN INI MELALUI PENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD). PENDIDIKAN ORANG DEWASA SENDIRI MERUPAKAN SUATU PRINSIP BELAJAR ORANG DEWASA, DIMANA ORANG DEWASA AKAN MENGERJAKAN SESUATU SESUAI KEBUTUHANNYA. MENGGUNAKAN INDIKATOR KEBUTUHAN KOMITMEN DAN PENGHARGAAN MAKA DAPAT DIKETAHUI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENERAPAN PENGELOLAAN SAMPAH KELOMPOK WANITA TANI SETELAH DILAKSANAKANNYA PEMBERDAYAAN MENGGUNAKAN PRINSIP ORANG DEWASA INI.