PERBEDAAN MONOTERAPI METFORMIN DENGAN METFORMIN DAN INSULIN DALAM MENURUNKAN HBA1C PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

Latar Belakang : Diabetes mellitus tipe 2 merupakan salah satu dari empat kategori diabetes mellitus. IDF mencatat 463 juta orang dewasa menderita diabetes. Indonesia merupakan peringkat 7 dengan jumlah penderita diabetes mellitus terbanyak. HbA1c merupakan salah satu pemeriksaan diabetes mellitus. Lini pertama terapi diabetes mellitus yang sering digunakan yaitu metformin. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan desain cohort study yang melihat data rekam medis pasien Januari 2019 – Juni 2021. Pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan uji t tidak berpasangan dan uji t berpasangan. Hasil : Kadar HbA1c kombinasi metformin+insulin lebih tinggi yaitu 8.1% sedangkan monoterapi metformin 7.4%. Namun hasil tidak bermakna secara statistic p>0.05. Berdasarkan kadar GDS, terapi bulan pertama dan kedua pada monoterapi maupun kombinasi menunjukkan hasil yang signifikan p kurang dari 0.05. Monoterapi metformin selama dua bulan dan monoterapi metformin yang dilanjut insulin tidak bermakna secara statistic p>0.05. Kesimpulan : Kadar HbA1c dan GDS pasien dengan kombinasi terapi metformin+insulin lebih tinggi dibanding monoterapi metformin. Tetapi tidak bermakna statistic p>0.05. Monoterapi metformin dibanding kombinasi terapi metformin+insulin pada kontrol pertama dan kedua bermakna secara statistik p kurang dari 0.05.