TATA KELOLA ADAPTIF DESTINASI WISATA PUNCAK SOSOK DESA BAWURAN KABUPATEN BANTUL DI MASA PANDEMI COVID19

Pada awal tahun 2020 hampir sebagian belahan Negara termasuk di Indonesia terdampak dari munculnya penyakit yang menyerang sistem pernafasan manusia, penyakit ini muncul oleh virus Corona jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2 wabah Covid-19. Tingginya tingkat presentase persebaran virus Covid-19 merupakan salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Pandemi ini tentunya menjadi perhatian khusus dari pemerintah, prioritas utama tentu saja adalah keseharan masyarkat salah satunya dengan melakukan penutupan objek wisata di bergabagai daerah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Tata Kelola Adaptif Di Masa Pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh pengelola objek wisata Puncak Sosok Desa Bawuran Kabupaten Bantul. Penelitian ini menggunakan metode kualitatafi deskriptif. Lokasi penelitian ini yaitu Kabupaten Bantul tepatnya di Desa Bawuran. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Indikator penelitian ini menggunakan Tata kelola, adaptif, Pariwisata, Pandemi Covid-19. Hasil dari penelitian di lapangan dapat diketahui bahwasanya pihak pengelola objek wisata Puncak Sosok benar-benar serius dalam menerapkan protokol keseharan guna menekan angka pesebaran virus Covid-19 yang berada di wilayah Kabupaten Bantul. Hal ini dibuktikan dengan telah adanya berbagai fasilitas pendukung penerapan protokol kesehatan bagi wisatawan agar aman dan nyaman saat berkunjung di masa pandemi Covid-19 serta pihak pengelola puncak sosok telah berkolaborasi dengan puskesmas Pleret dalam melaksanakan vaksinasi bagi pelaku usaha yang berada di Puncak Sosok dan melakukan koordinasi dengan Satgas Covid Desa Bawuran dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan di Puncak Sosok. Saran yang diberikan peneliti yaitu diharapakan pengelola Puncak Sosok tetap konsisten dalam menegakkan protokol kesehatan bagi wisatawan yang berkunjung agar nantinya tidak menimbulkan klaster-klaster positif Covid-19 pada sektor pariwisata. Serta diharapkan terus melakukan kerjasama dari stakeholder agar sektor pariwasata terus hidup dan berkembang di masa pandemi Covid-19.