RISIKO KETERLAMBATAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG STASIUN KERETA API RINGAN (Studi Kasus: Gedung Stasiun LRT JABODEBEK Lintas Pelayanan 2 – Dukuh Atas)

INFRASTRUKTUR ADALAH SALAH SATU HAL YANG PALING PENTING DALAM UPAYA PEMBANGUNAN KARENA DIGUNAKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR MASYARAKAT. DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BANYAK KEGIATAN PROYEK YANG DILAKUKAN UNTUK MENCAPAI TARGET PERUBAHAN INFRASTRUKTUR YANG LEBIH BAIK DAN MAJU. PADA PELAKSANAAN KEGIATAN PROYEK DENGAN JANGKA WAKTU TERBATAS UNTUK MENGAHASILKAN PRODUK YANG BERMUTU DAN JELAS, TIDAK MEMUNGKIRI SERING TERJADI PERMASALAHAN KETERLAMBATAN. KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI DIDEFINISIKAN JUGA SEBAGAI PENUNDAAN PENYELESAIAN PROYEK DARI TANGGAL YANG SUDAH DITENTUKAN PADA KONTRAK YANG TELAH DISEPAKATI OLEH PIHAK-PIHAK TERTENTU. KETERLAMBATAN DISEBABKAN OLEH BEBERAPA FAKTOR YAITU ADANYA KESALAHAN PERHITUNGAN WAKTU PADA TAHAP PERENCANAAN, PENGADAAN MATERIAL YANG KURANG TEPAT WAKTU, BIAYA PEMBANGUNAN YANG KURANG, KURANGNYA TENAGA KERJA DAN LAHAN LOKASI PROYEK YANG BELUM SIAP. SEMUA FAKTOR TERSEBUT MERUPAKAN FAKTOR UTAMA YANG DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA KETERLAMBATAN PADA SUATU PROYEK PEMBANGUNAN. PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEGIATAN YANG KEMUNGKINAN MENGALAMI KETERLAMBATAN DAN MELAKUKAN PENILAIAN DALAM PEMBANGUNAN GEDUNG STASIUN KERETA API RINGAN (LRT) DUKUH ATAS. METODE SURVEI DILAKUKAN DENGAN PENGUMPULAN DATA MENGGUNAKAN KUESIONER BERBASIS WBS YANG TELAH DISUSUN MELALUI TIME SCHEDULE, KEMUDIAN DIISI OLEH RESPONDEN YANG TERLIBAT. HASIL PENELITIAN MENUNJUKKAN KEJADIAN TERTINGGI YANG DAPAT MENYEBABKAN KETERLAMBATAN ADALAH PEKERJAAN PENGECATAN ULANG DAN PERBAIKAN KONDISI DENGAN KEMUNGKINAN KETERLAMBATAN KEKURANGAN TENAGA KERJA YANG BERDAMPAK ADANYA PERTAMBAHAN DURASI UNTUK PENYELESAIAN PEKERJAAN DENGAN NILAI RISIKO KETERLAMBATAN SEBESAR 13 POIN. DAN DIIKUTI DENGAN MOBILISASI DENGAN KEMUNGKINAN KETERLAMBATAN AKSES LOKASI YANG SULIT DIJANGKAU DENGAN POIN 11. DARI 6 TAHAPAN PEKERJAAN MEMILIKI NILAI RISIKO TINGKAT SEDANG SEBESAR 7,8 POIN, DENGAN SKALA RISIKO TERTINGGI PADA PEKERJAAN PERSIAPAN SEBESAR 9,1 POIN.