ANALISIS TEKNIS UJI KELAYAKAN PADA PERENCANAAN PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) ROOFTOP SISTEM ON GRID

Energi listrik merupakan kebutuhan primer manusia dikala ini, energi listrik menjadi kebutuhan utama golongan industri, perkantoran, sosial ataupun masyarakat universal. Saat ini di negara-negara berkembang seperti Indonesia, kebutuhan energi listrik masih dipenuhi oleh pembangkit listrik konvensional, dimana sumber energi ini tidak terbarukan dan pada suatu saat akan habis. Padahal, sebagai negara yang beriklim tropis, Indonesia memiliki intensitas radiasi matahari sepanjang tahun, sehingga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Oleh karena itu, dengan potensi matahari yang sangat besar ini, Kementerian ESDM menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Pada penelitian ini membahas tentang perencanaan PLTS rooftop sistem on grid pada gedung E6 dan E7 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan menggunakan metode analisis secara teknis dan ekonomis. Didapatkan hasil perhitungan pada sistem PLTS bahwa sistem PLTS mampu menghasilkan energi sebesar 173.331,2 kWh/tahun atau 474,88 kWh/hari. Dalam penelitian dibutuhkan 352 panel surya merk/tipe Longi Solar LR4-72HBD450M, inverter Huawei SUN2000-12/20KTL-M2 dengan kapasitas sebesar 20 kWp sebanyak 8 unit. Perhitungan biaya investasi sebesar Rp. 1.680.764.008, dengan biaya O&M sebesar Rp. 16.807.640. Sedangkan untuk biaya cost of energy (COE) sebesar Rp.901,2 /kWh. Hasil analisa kelayakan didapatkan nilai NPV sebesar Rp 1.327.779,96, nilai IRR sebesar 6,46038%, nilai BCR sebesar 1,00078, serta nilai PBP didapatkan pada tahun ke 12. Sehingga proyek PLTS gedung E6 dan E7 dinyatakan layak untuk diimplementasikan