Raeza Sendy Chastity (2011) HUBUNGAN JUMLAH SEL LIMFOSIT DENGAN DERAJAT KLINIS PADA PASIEN DENGUE HEMORRAGHIC FEVER (DHF). S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMNA PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (151kB)
HALAMNA JUDUL.pdf
Download (984kB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (641kB)
BAB I.pdf
Download (1MB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (670kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (249kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (411kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (302kB)
Abstract
Demam berdarah dengueldengue hemorrhagic .fever (DBD/DHF) adalah demam dengue yang disertai pembesaran hati dan manifestasi perdarahan. Pada keadaan yang parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan pasien jatuh dalam syok hipovolemik akibat kebocoran plasma. Keadaan ini disebut dengue shock syndrome (DSS). Pada penderita DHF dapat terjadi leukopenia ringan sampai leukositosis sedang. Pada syok berat, dapat dijumpai leukositosis dengan neutropenia absolut. Terdapat perubahan limfosit pada dengue dengan ditemukannya cukup banyak (20-50%) limfosit bertransformasi atau atipik dalam sediaan apus darah tepi penderita DHF, terutama pada infeksi sekunder. Limfosit Plasma Biru (LPB) sudah dapat ditemukan sejak hari ketiga terjadinya pangs, dan merupakan penunjang diagnosis DHF dimana dari hasil laboratorium ditemukan leukosit normal atau leucopenia dengan limfositosis relative (>45% dart total leukosit) disertai adanya LPB >15% . Penderita Grade I dan Grade II (disebut sebagai Dengue Fever) tidak dirawat di Rumah Sakit, dengan catatan apabila gejala berat mulai timbul segera dibawa ke Rumah Sakit. Penderita Grade III dan Grade IV (golongan yang mendapat renjatan shock dan sudah moribund) harus dirawat di Rumah Sakit. Dalam perjalanan penyakit dapat saja penderita yang semula adalah Grade I atau II kemudian secara mendadak jatuh menjadi Grade III atau IV dan meninggal bila terlambat sampai di Rumah Sakit. Hal ini dapat dihindari bila ada suatu cara untuk menentukan prognosis penyakit secara dini Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jumlah sel limfosit dengan derajat klinis DHF di RS PKU Muhammadiyah Jogjakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik mengenai hubungan jumlah sel limfosit dengan derajat klinis Dengue Hemorraghic Fever (DHF) dengan desain studi cross-sectional. Data diambil dari data sekunder berupa rekam medis di RS PKU Muhammadiyah Jogjakarta periode Januari 2009- Januar' 2010, didapatkan 73 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dari penelitian ini. Dari hasil penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah sel limfosit dengan derajat klinis pada pasien DHF, dengan nilai p=0,003 berarti nilai p<0,05 dan nilai correlation coefficient 0,342 dimana semakin meningkat jumlah limfositnya semakin meningkat pula derajat klinisnya.
ksitsl kiFnei DHF. Deraiat Klinis DHF. Jumlah Limfosit
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id |
Date Deposited: | 19 Apr 2022 01:44 |
Last Modified: | 19 Apr 2022 01:44 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/30358 |