TEKNOLOGI ALAT BANTU SALAT BAGI DISABILITAS TUNARUNGU BERBASIS GYROSCOPE

Penyandang tunarungu adalah seseorang yang kehilangan kemampuan mendengar sehingga menghambat proses informasi bahasa melalui pendengarnya. Di Indonesia sebagian besar penduduknya beragama Islam dan memiliki lebih dari 13.000 orang penyandang tunarungu. Dalam melaksanakan shalat berjamaah, penyandang tunarungu sulit mengikuti petunjuk gerakan imam. Penelitian ini bertujuan untuk membuat teknologi alat bantu sholat bagi Tuna Rungu ini untuk membantu dalam melaksanakan sholat berjamaah. Metode yang digunakan pada alat ini adalah dengan memberikan notifikasi berupa getaran yang berbeda pada setiap perubahan gerakan pendeta kepada komunitas Tuna Rungu. Sistem kontrol perangkat menggunakan Arduino nano FT232RL FTDI FT232. Modul komunikasi menggunakan HC-12 SI4463, dengan frekuensi nirkabel 433,4 – 473,0 MHz. Sensor giroskop MPU6050 digunakan untuk mendeteksi perubahan sudut atau gerakan, dan motor vibrator mikro digunakan sebagai indikator getaran. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, Gelang yang dirancang memberikan hasil yang sangat baik. Berjalan sesuai prinsip kerjanya dimana Gelang yang digunakan oleh Imam akan mengirimkan kode, dan kode tersebut berupa perubahan sudut pada Gelang yang digunakan oleh komunitas Tunarungu berupa getaran, getaran pada setiap perubahan doa akan berbeda. Notifikasi getaran yang berbeda pada setiap gerakan Salat dapat membantu Tunarungu mengetahui petunjuk gerakan Imam. Selain itu, teknologi alat bantu sholat bagi Tunarungu memiliki tingkat keberhasilan sebesar 89%. Dengan demikian, alat ini dapat membantu para Tunarungu untuk menunaikan shalat berjamaah.