IMPLEMENTASI PARADIPLOMASI PEMERINTAH KOTA SURABAYA MELALUI KERJASAMA SISTER CITY DENGAN KITAKYUSHU JEPANG

PARADIPLOMASI MERUPAKAN PANDUAN PERTAMA UNTUK MELAKUKAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI YANG DILAKUKAN OLEH AKTOR SUB-NASIONAL. PARADIPLOMASI HADIR SEBAGAI LEGALITAS BAGI MUNCULNYA AKTOR-AKTOR NON TRADISIONAL DALAM JARINGAN INTERNASIONAL GUNA MENCAPAI KEPENTINGANNYA. SALAH SATU CONTOH KEGIATAN PARADIPLOMASI YAITU KERJASAMA SISTER CITY YAITU KERJASAMA YANG MELIBATKAN DUA KOTA DAN DUA NEGARA. SALAH SATU KOTA YANG TELAH LAMA DAN BERHASIL MELAKUKAN KERJASAMA SISTER CITY ADALAH KOTA SURABAYA DI INDONESIA DENGAN KOTA KITAKYUSHU DI JEPANG YANG TELAH DIBANGUN SEJAK TAHUN 1997. PENELITIAN INI AKAN BERFOKUS UNTUK MENGANALISIS BAGAIMANA IMPLEMENTASI PARADIPLOMASI YANG DILAKUKAN OLEH SURABAYA DAN KITAKYUSHU MENGGUNAKAN TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL DAN KONSEP PARADIPLOMASI DENGAN MENERAPKAN METODE PENELITIAN KUALITATIF DESKRIPTIF DENGAN METODE PENGUMPULAN DATA YAKNI STUDI PUSTAKA DAN WAWANCARA. HASIL DARI PENELITIAN INI ADALAH IMPLEMENTASI PARADIPLOMASI YANG DILAKUKAN PEMKOT SURABAYA ADALAH DENGAN MELALUI KERJASAMA SISTER CITY DEMI MENCAPAI GREEN SISTER CITY. PARADIPLOMASI YANG DIJALANKAN PEMERINTAH TELAH MENDUKUNG DIPLOMASI TOTAL YANG DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT DENGAN MENGGANDENG BANYAK PIHAK BAIK DARI MASYARAKAT KOTA SURABAYA MAUPUN PIHAK SWASTA SERTA KEGIATAN INI TELAH MENUNJUKKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DIPLOMASI INDONESIA KHUSUSNYA PEMERINTAH DAERAH DALAM SISTEM INTERNASIONAL.