PENINGKATAN JUMLAH FEMALE PEACEKEEPER INDONESIA DI UNITED NATIONS PEACEKEEPING OPERATIONS (2014-2021)

PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI ALASAN MENINGKATNYA JUMLAH FEMALE PEACEKEEPER INDONESIA DARI TAHUN 2014 HINGGA 2021 PADA UNITED NATIONS PEACEKEEPING OPERATIONS. DENGAN MENGGUNAKAN TEORI FEMINISME, KONSEP PEACEKEEPING, DAN TEORI REZIM INTERNASIONAL, DITEMUKAN BAHWA PEREMPUAN, ANAK-ANAK DAN LAKI-LAKI DI AREA KONFLIK MEMILIKI KEBUTUHAN DAN MENGALAMI PENGALAMAN YANG BERBEDA. MAKA DARI ITU, DIBUTUHKAN LEBIH BANYAK FEMALE PEACEKEEPER DI AREA KONFLIK MAUPUN PASCA KONFLIK UNTUK MENANGANI ISU-ISU HUMANITARIAN YANG TERJADI DI DAERAH KONFLIK. PENELITIAN MENGGUNAKAN METODE KUALITATIF, DENGAN JENIS PENELITIAN PUSTAKA. DATA-DATA YANG DIPEROLEH DALAM PENELITIAN INI BERSUMBER DARI BERBAGAI LITERATUR, JURNAL, BUKU, BERITA MELALUI CETAK MAUPUN MEDIA ONLINE YANG MEMILIKI KORELASI DENGAN TOPIK TERKAIT. HASIL DARI PENELITIAN INI MENUNJUKKAN BAHWA INDONESIA MENINGKATAN JUMLAH FEMALE PEACEKEEPER DI UN PKO PADA 2014-2021 KARENA PENINGKATAN JUMLAH FEMALE PEACEKEEPER DINILAI AKAN EFEKTIF DALAM MENANGANI ISU HUMANITARIAN DI NEGARA-NEGARA PASCA KONFLIK SERTA DIDORONG OLEH AGENDA DARI REZIM 1325 DEWAN KEAMANAN PBB.