WAHIDIAH ANGGERANI PURWANINGRUM (2022) STRATEGI EMMANUEL MACRON MENGGUNAKAN IDEOLOGI SEKULERISME DAN ISLAMOPHOBIA UNTUK MEMPERKUAT POSISI POLITIK DI PRANCIS TAHUN 2020. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (310kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (206kB)
Bab I.pdf
Download (126kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (148kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (142kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (62kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (142kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (295kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (761kB)
Abstract
Dunia Hubungan Internasional tidak hanya membahas mengenai aktor negara terhadap negara lainnya, namun juga membahas bagaimana sebuah keputusan dapat diambil oleh seorang aktor yang akan mempengaruhi kehidupan di negara tersebut. Aktor yang sangat berpengaruh dalam mengambil keputusan didalam sebuah negara salah satunya adalah pemimpin negara, bisa berupa seorang raja maupun presiden. Ditahun 2020 seorang Presiden Prancis, Presiden Emmanuel Macron dengan lantang menyiarkan pidato yang berkonotasi negatif terhadap agama Islam. Pidato tersebut bersuarakan “Islam adalah agama krisis diseluruh dunia”. Hal ini menuai banyak reaksi, terutama dalam dunia internasional. Aksi pemboikotan terjadi dibeberapa negara dengan penduduk muslim mayoritas. Namun juga hal ini menjadikan kekuatan tersendiri bagi Presiden Emmanuel Macron dalam menjalankan posisi politiknya di Prancis pada tahun 2020. Dengan latar belakang negara Sekuleris yang pernah trauma dengan intervensi agama yang radikal terhadap tatanan bernegara. Polemik yang dihadirkan Presiden Macron juga tentu menjadikan kekuatan tersendiri dalam menghadapi lawan politiknya yang telah lama berdiri didalam arena politik Prancis dengan kekuatan ekstrimis kanan yang masih sangat bercorak trandisonalis. Kekuatan masa sangat andil penuh dalam kekuatan posisi Presiden Emmanuel Macron ini dengan mengandalkan prinsip partainya ‘En Marche!’ dalam meraup simpati. Pilihan Rasional Presiden Emmanuel Macron juga membuatnya masih memiliki eksistensi dan nama baiknya walaupun setelah terjadinya polemik Islamophobia di negaranya dan bisa diterima dinegaranya sendiri maupun ditingkat internasional.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | PRANCIS, EMMANUEL MACRON, STRATEGI POLITIK, ISLAMOPHOBIA, SEKULERISME. |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Hubungan Internasional S1 |
Depositing User: | Eko Kurnawan |
Date Deposited: | 20 Apr 2022 02:54 |
Last Modified: | 20 Apr 2022 02:54 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/30595 |