KEBIJAKAN UNI EROPA MEMBATASI IMPOR KOPI GAYO DARI INDONESIA

INDONESIA MERUPAKAN SALAH SATU NEGARA PENGEKSPOR KOPI DI PASAR DUNIA. DI ANTARA BANYAK JENIS KOPI DI INDONESIA, KOPI GAYO MERUPAKAN JENIS KOPI YANG BERPELUANG BESAR BERSAING DI PASAR DUNIA. NAMUN, NEGARA KONSUMEN KOPI MENUNTUT KOPI YANG BERKUALITAS DAN AMAN BAGI KESEHATAN. TUNTUTAN NEGARA-NEGARA TERSEBUT DIWUJUDKAN DALAM BENTUK VERIFIKASI PEMENUHAN STANDAR ATAU REGULASI YANG DITERAPKAN MELALUI UNI EROPA. REGULASI TERSEBUT TENTANG BATAS MAKSIMAL RESIDU (MRL) DARI PRODUK PANGAN TERTENTU. UNI EROPA MENGELUARKAN REGULASI PENGATURAN STANDAR IMPOR PRODUK PANGAN INI, UNTUK MENGATUR STANDAR PANGAN DARI ZAT KIMIA YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA YANG MENIMBULKAN ISU KESEHATAN TERSENDIRI. OLEH KARENA ITU, TUJUAN DARI PENELITIAN INI YAITU UNTUK MENGETAHUI ALASAN UNI EROPA MENERBITKAN REGULASI TENTANG KADAR BATAS MAKSIMAL RESIDU CHLORPYRIFOS DAN CHLORPYRIFOS-METHYL DALAM PRODUK PANGAN DAN DAMPAK YANG DIBUAT REGULASI TERSEBUT TERHADAP INDUSTRI KOPI GAYO DARI INDONESIA. PENELITIAN INI BERFOKUS PADA KAJIAN STUDI INTERMESTIK DIMANA PENELITIAN INI MERUPAKAN PERUBAHAN KEBIJAKAN PUBLIK YANG DIPENGARUHI OLEH DINAMIKA GLOBAL. SELAIN ITU, PENELITIAN INI MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL UNTUK MELIHAT BAGAIMANA PERTUMBUHAN KINERJA EKSPOR KOPI GAYO INDONESIA KE UNI EROPA. SEJAK BERLAKUNYA KETETAPAN REGULASI TERBARU MENGENAI MRL GLYSHOPATE DAN CHLORPYRIFOS, BAIK PETANI KOPI MAUPUN PENGUSAHA EKSPORTIR KOPI TERDAMPAK OLEH REGULASI TERSEBUT. HANYA SEBAGIAN KOPI INDONESIA HANYA SEBAGIAN YANG BERHASIL MASUK KE NEGARA-NEGARA UNI EROPA. HAL TERSEBUT TENTU SAJA MENIMBULKAN KERUGIAN BAGI PENGUSAHA KARENA PENOLAKAN AKIBAT KOMODITAS EKSPOR KOPI DARI INDONESIA TIDAK MEMENUHI STANDAR KEAMANAN PANGAN YANG DILAKUKAN UNI EROPA DIBEBANKAN KEPADA EKSPORTIR.