Siti Komariyah (2015) PELEGALAN ABORSI AKIBAT PERKOSAAN DITINJAU DARI HUKUM PIDANA. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (192kB)
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (1MB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (281kB)
BAB I.pdf
Download (3MB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (5MB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (479kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (788kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (943kB)
Abstract
Praktek aborsi di kalangan masyarakat semakin hari semakin meningkat tanpa mempedulikan moral, etika, medis, biologis, dan terutama agama. Tindakan aborsi dilakukan oleh masyarakat baik melalui jalur medis maupun non medis. Aborsi merupakan problematika sosial yang tidak lain adalah implikasi dari paham kebebasan (freedom) yang terlahir dari sebuah paham sekularisme, yaitu merupakan pemisahan agama dari kehidupan masyarakat luas khususnya di Indonesia. Aborsi (abortus) adalah terpencarnya embrio yang tidak mungkin lagi hidup (sebelum habis bulan ke empat dari kehamilan). Secara umum pengertian aborsi adalah pengguguran kandungan artinya dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik disengaja maupun tidak di sengaja. Biasa dilakukan sebelum bulan ke empat masa kehamilan. Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris. Penelitian yuridis empiris adalah menjelaskan mengenai suatu peratran undang — undang serta mempunyai objek kajian mengenai perilaku masyarakat. Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan dari nara sumber melalui wawancara. Meskipun dalam penelitian ini menitik beratkan pada data sekunder, penelitian ini juga didukung dengan data primer. Hasil dari penelitian ini adalah aborsi yang dapat dilakukan berkaitan dalam kehamilan akibat perkosaan yaitu apabila janin yang dideteksi menderita cacat genetik dan apabila lahir kelak sulit untuk disembuhkan, serta kehamilan yang membahayakan nyawa anak maupun ibunya menurut ketentuan medis. Jadi dalam hal ini mereka harus memilih apakah nyawa ibunya yang diselamatkan atau sebaliknya nyawa anaknya yang diselamatkan. Serta kehamilan akibat perkosaan yang mengakibatkan stres dan trauma yang berkepanjangan terhadap korban perkosaan tersebut maka diperbolehkanlah aborsi sebelum janin berusia 40 hari sesuai dengan Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi serta harus sesuai dengan syarat — syarat lainnya yang terdapat dalam Pasal 34 — 39.
(Kata Kunci Penugnguran Kandungan_ Aborsi. Kehamilan Akibat Perkosaan)
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Hukum > Hukum S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id |
Date Deposited: | 20 Apr 2022 07:17 |
Last Modified: | 20 Apr 2022 07:17 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/30715 |