ZULFAHMI (2012) KEDUDUKAN ANAK ANGKAT TERHADAP HARTA WARISAN ORANG TUA ANGKAT MENURUT HUKUM WARIS ADAT JAWA (Study Kasus di Kabupaten Sleman). S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (326kB)
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (1MB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (493kB)
BAB I.pdf
Download (1MB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (6MB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (984kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (331kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (245kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengangkatan anak yang dilakukan di Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping dan untuk mengetahui kedudukan anak angkat tersebut terhadap harta warisan orang tua angkatnya menurut pewarisan di Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif karena dalam penelitian ini digambarkan suatu peristiwa sesuai dengan kenyataan, yaitu mengenai Kedudukan anak angkat terhadap harta warisan orang tua angkat menurut hukum waris adat jawa di Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris yaitu bertujuan untuk memahami bahwa hukum itu tidak semata-mata sebagai suatu seperangkat aturan perundang-undangan yang bersifat normatif belaka, akan tetapi hukum dipahami sebagai perilaku masyarakat yang menggejala dalam kehidupan masyarakat, selalu berinteraksi dan berhubungan dengan aspek kemasyarakatan. Berdasarkan basil yang diperoleh penulis dilapangan mengenai syarat sah pengangkatan anak di Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman adalah hanya dengan kesepakatan yang dilakukan antara orang tua kandung dan orang tua angkatnya saja. Apabila telah terjadi suatu kesepakatan, maka itu sudah dianggap sah. Sedangkan kedudukan anak tersebut terhadap harta warisan orang tua angkatnya adalah tergantung dari motif pengangkatan anak tersebut. Apabila motif pengangkatan anak tersebut untuk meneruskan keturunan, maka anak tersebut dianggap seperti anak kandung, dengan demikaian anak tersebut sebagai ahli waris. Namun apabila motif pengangkatannya hanya semata-mata pemeliharaan saja, maka anak angkat tersebut bukan merupakan ahli waris orang tua angkatnya.
Kata kunci : kedudukan anak angkat, harta warisan, hukum adat.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Hukum > Hukum S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id |
Date Deposited: | 23 Apr 2022 02:35 |
Last Modified: | 23 Apr 2022 02:35 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/30841 |