PENGARUH ADVOKASI TRANSNASIONAL BERBASIS DISKURSUS (Studi Kasus: Keberhasilan International Campaign to Abolish Nuclear Weapons dalam Mengadvokasikan Pengadopsian dan Pemberlakuan Perjanjian Larangan Senjata Nuklir (TPNW))

<p>Perjanjian Larangan Senjata Nuklir atau <em>Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons</em> (TPNW) adalah rezim internasional berupa perjanjian yang secara komprehensif melarang penggunaan senjata nuklir sebagai bentuk upaya penghapusan total atas senjata tersebut. TPNW telah diadopsi oleh Majelis Umum PBB (UNGA) pada 7 Juli 2017 dan dapat mulai berlaku pada 22 Januari 2021. Dalam hal ini, <em>International Campaign to Abolish Nuclear Weapons </em>(ICAN) merupakan salah satu aktor yang berperan krusial dengan mengadvokasikan pengadopsian dan pemberlakuan TPNW. ICAN dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian 2017 atas perannya yang monumental tersebut. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tindakan-tindakan ICAN yang menjadi determinan keberhasilannya dalam mengadvokasikan pengadopsian dan pemberlakuan TPNW serta menjelaskan secara koheren mengapa dan bagaimana tindakan tersebut dapat membuahkan hasil. Penelitian ini memiliki urgensi untuk memberikan penjelasan ilmiah tentang strategi advokasi ICAN untuk pengadopsian dan pemberlakuan TPNW. Penelitian ini mengedepankan teori post-strukturalisme dan konsep jejaring advokasi transnasional sebagai dasar analisisnya. Terkait metodologi penelitian, data-data sekunder dikumpulkan menggunakan teknik studi literatur. Data-data yang terkumpul akan dianalisis secara eksplanatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ICAN memanfaatkan diskursus humaniter dan memperkuat pengaruhnya melalui skema jejaring advokasi transnasional sehingga mereka dapat mendorong negara-negara dalam UNGA untuk menyetujui pengadopsian TNPW serta meratifikasinya. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, temuan dalam penelitian dapat digunakan untuk memahami pengaruh advokasi transnasional berbasis diskursus dalam konstelasi hubungan internasional kontemporer.</p>