REDEFINISI MODEL EMPIRIK AMBANG HUJAN TANAH LONGSOR DI INDONESIA BERBASIS GLOBAL PRECIPITATION MEASUREMENT (GPM)

NURIAH AGRINA (2022) REDEFINISI MODEL EMPIRIK AMBANG HUJAN TANAH LONGSOR DI INDONESIA BERBASIS GLOBAL PRECIPITATION MEASUREMENT (GPM). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (724kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan] Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (331kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only

Download (12kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (28kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (275kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (609kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (643kB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (12kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (83kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (162kB)
[thumbnail of Naskah Publikasi] Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (598kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

TANAH LONGSOR TERMASUK SALAH SATU BENCANA YANG DISEBABKAN OLEH CURAH HUJAN TINGGI. BENCANA ALAM INI MENGAKIBATKAN KERUGIAN MATERI DAN MEMAKAN BANYAK KORBAN JIWA. SEBANYAK 371 DATA LONGSOR DI INDONESIA TERCATAT SEPANJANG TAHUN 2021 MENURUT BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB). TANAH LONGSOR DAPAT DIPREDIKSI DENGAN PEMODELAN EMPIRIK AMBANG HUJAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI SISTEM PERINGATAN DINI. TUJUAN PENELITIAN INI IALAH UNTUK MEREDEFINISI BATAS AMBANG HUJAN PEMICU LONGSOR DI INDONESIA DAN PER-PULAU BESAR INDONESIA. PENELITIAN INI MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN EMPIRIK YANG MENGHASILKAN AMBANG HUJAN HUBUNGAN INTENSITAS CURAH HUJAN DENGAN DURASI (I-D) DAN INTENSITAS DENGAN CURAH HUJAN KUMULATIF 3 DAN 5 HARI (I-R) DARI 1027 DATA KEJADIAN TANAH LONGSOR. DATA CURAH HUJAN BERBASIS SATELIT GLOBAL PRECIPITATION MEASUREMENT (GPM) DIPEROLEH MELALUI NATIONAL AERONAUTICS AND SPACE ADMINISTRATION (NASA) DALAM INTERVAL 1-30 HARI MENURUT WAKTU TERJADINYA LONGSOR. DARI HASIL ANALISIS DIPEROLEH AMBANG HUJAN I-D IAT = 2,5627D-0,277 UNTUK HUJAN ANTESEDEN DAN ICR = 4,5937D-0,181 UNTUK HUJAN KRITIS UNTUK DURASI 3 SAMPAI 13 HARI. AMBANG HUJAN I-D DAN RENTANG DURASI PER-PULAU MEMPEROLEH HASIL YANG BERBEDA-BEDA. KEMUDIAN PADA AMBANG HUJAN I-R UNTUK KUMULATIF 3 HARI MENGHASILKAN PERSAMAAN IR3 = 61,019-0,2131R3 DAN UNTUK HUJAN KUMULATIF 5 HARI IR5 = 71,622-0,2076R5. HASIL ANALISIS INDEKS STATISTIK MENUNJUKKAN BAHWA MODEL AMBANG HUJAN MEMILIKI KEAKURATAN YANG BAIK UNTUK MENGIDENTIFIKASI HUJAN PENYEBAB LONGSOR. TETAPI JIKA DIGUNAKAN DALAM SISTEM PERINGATAN DINI LONGSOR, TINGKAT KEGAGALAN ALARM TETAP TINGGI.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: LANDSLIDE DISASTER, GPM, RAINFALL THRESHOLD, STATISTICAL INDEX TEST, EXCEEDENCE PROBABILITY
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1
Depositing User: M. Erdiansyah
Date Deposited: 25 May 2022 06:32
Last Modified: 25 May 2022 06:32
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/31216

Actions (login required)

View Item
View Item