THE ROLE OF ASEAN IN FACING THE FOURTH INDUSTRIAL REVOLUTION (CASE STUDY: EDUCATION DISPARITY BETWEEN SINGAPORE AND INDONESIA)

DIGITALISASI MERUPAKAN SALAH SATU DAMPAK DARI HADIRNYA INDUSTRI 4.0 YANG TUMBUH SECARA MASIF. HAL INI KEMUDIAN MEMBERIKAN PELUANG KEMUDAHAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN. NAMUN KEMUDIAN DIBARENGI DENGAN ADANYA ANCAMAN YANG MENYASAR PARA PELAKU DI SEKTOR PENDIDIKAN. DALAM PLATFORM DATA DIGITAL MENJELASKAN KETERGANTUNGAN INTERNET DAN MEDIA SOSIAL PADA MASYARAKAT. SECARA SPESIFIK, DATA TERSEBUT JUGA MENJELASKAN BAHWA EMPAT DARI SEPULUH NEGARA ANGGOTA ASEAN TERMASUK DALAM SEPULUH BESAR NEGARA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERTINGGI. INDONESIA SALAH SATUNYA. KEMUDIAN LIHATLAH SINGAPURA, SEBAGAI NEGARA YANG TUMBUH BERSAMA DENGAN INDONESIA SEJAK AWAL TERBENTUKNYA ASEAN, MEMILIKI TINGKAT KECENDERUNGAN YANG CUKUP TINGGI TERHADAP INTERNET JUGA. NAMUN, KITA DAPAT MELIHAT DENGAN JELAS DISPARITAS KONDISI PENDIDIKAN YANG TERJADI DI KEDUA NEGARA TERSEBUT. BAGAIMANA BISA SINGAPURA SEBAGAI NEGARA MAJU MENEMPATI NILAI PISA YANG TINGGI, SEDANGKAN INDONESIA SENDIRI MASIH BERJUANG UNTUK PEMERATAAN PENDIDIKAN. ASEAN, ORGANISASI INTERNASIONAL YANG MEMBAWAHI NEGARA-NEGARA DI KAWASAN ASIA TENGGARA, BERUPAYA MENGURANGI KESENJANGAN ANTAR ANGGOTANYA MELALUI INTEGRASI BERSAMA. TERUTAMA DALAM KASUS ANTARA SINGAPURA DAN INDONESIA. DALAM TULISAN INI, PENULIS AKAN MENJELASKAN PERAN ASEAN DALAM MENGHADAPI DISPARITAS PENDIDIKAN DI KAWASAN DALAM HAL KESIAPAN MENGHADAPI INDUSTRI 4.0. MELALUI PENDEKATAN TEORI ORGANISASI INTERNASIONAL INI, PENULIS MENYIMPULKAN BAHWA PERAN ASEAN DALAM DISPARITAS PENDIDIKAN YANG TERJADI ADALAH MELALUI KEBIJAKAN NORMATIF. DIANTARANYA ADALAH DEKLARASI BERSAMA, KERJASAMA BILATERAL DAN PENYEDIAAN RUANG KOMUNIKASI ANTAR ANGGOTA.