STUDI KUALITATIF PROGRAM KELUARGA HARAPAN DAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KOTA MATARAM: PENDEKATAN MODEL COM-B

INDONESIA TERCATAT SEBAGAI SALAH SATU PENYUMBANG TERBESAR PERNIKAHAN USIA DINI DI DUNIA. TINGGINYA ANGKA PERNIKAHAN USIA DINI INI MASIH MENJADI SALAH SATU MASALAH SERIUS DI BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA, SALAH SATUNYA DI KOTA MATARAM, IBUKOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. PEMERINTAH PUSAT SUDAH MENCOBA MERESPON PERMASALAHAN INI DENGAN MELUNCURKAN PROGAM KELUARGA HARAPAN (PKH) YANG DIHARAPKAN SECARA TIDAK LANGSUNG DAPAT MENEKAN ANGKA PERNIKAHAN USIA DINI DI KALANGAN MASYARAKAT PRASEJAHTERA DENGAN MENINGKATKAN AKSES MEREKA TERHADAP FASILITAS PENDIDIKAN DASAR. PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGEKSPLORASI SECARA MENDALAM MENGENAI PERSPEKTIF MASYARAKAT PENERIMA MANFAAT BANTUAN PKH DI KOTA MATARAM TERHADAP PENDIDIKAN ANAK MEREKA YANG DIHARAPKAN DAPAT MENCEGAH TERJADINYA PERNIKAHAN USIA DINI. PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN INI DILAKUKAN MELALUI WAWANCARA SEMI TERSTRUKTUR YANG DILAKUKAN SECARA MENDALAM TERHADAP 18 PENERIMA BANTUAN PKH DI KOTA MATARAM DENGAN PENGGUNAAN MODEL CAPABILITY, OPPORTUNITY, MOTIVATION DAN BEHAVIOR (COM-B) UNTUK MENGANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG DAN MENGHAMBAT UPAYA PEMERINTAH DALAM MENEKAN PERNIKAHAN USIA DINI. DALAM PENELITIAN INI, DITEMUKAN BAHWASANYA PARA PENERIMA MANFAAT DARI PROGAM PKH SUDAH MENYADARI PENTINGNYA PENDIDIKAN ANAK YANG DAPAT DIJADIKAN SEBAGAI PENDUKUNG PKH DALAM MENEKAN ANGKA PERNIKAHAN USIA DINI. SEMENTARA ITU, PERATURAN ADAT SETEMPAT JUSTRU DITEMUKAN SEBAGAI FAKTOR PENGHAMBAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KOTA MATARAM. OLEH KARENA ITU, PERATURAN ADAT SETEMPAT INI PERLU DIKAJI ULANG UNTUK KE DEPANNYA.