Hubungan antara Pengetahuan Ibu, Riwayat Suplementasi Besi dan Kesulitan Makan dengan Riwayat Anemia pada Anak Cerebral Palsy

Latar Belakang : Anemia merupakan salah satu penyakit utama yang terdapat di dunia. Anemia terjadi pada hampir semua kelompok umur tetapi lebih sering terjadi pada anak-anak prasekolah, hamil dan wanita menyusui. Di Indonesia prevalensi anemia pada anak usia ?1 tahun setinggi 21,7 % , pada Balita 12-59 bulan adalah 28,1 %, dan ibu hamil sebesar 37,1 %. Anemia memiliki beberapa penyebab namun salah satu yang paling signifikan adalah defisiensi besi, pada anak cerebral palsy dikaitkan dengan kesulitan makan, keterbatasan mengunyah dan menelan yg disebabkan pelepasan motorik oral. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasi analitik dengan desain case control menggunakan data primer yaitu kuesioner. Subyek pada penelitian ini merupakan anggota yang tergabung dalam Wahana Cerebral Palsy (WKCP) Yogyakarta dengan sampel sebanyak 58 orang yang sudah sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi fisher exact . Berdasarkan uji korelasi fisher exact menunjukkan hasil nilai p = 0,592 (p>0,05) sehingga tidak terdapat hubungan antara riwayat suplementasi besi dengan anemia. Pada uji korelasi hubungan masalah kesulitan makan dengan anemia didapatkan nilai p = 0,496 (p>0,05) yang artinya tidak terdapat hubungan antara masalah kesulitan makan dengan anemia dan pada uji korelasi hubungan antara pengetahuan ibu dengan anemia didapatkan hasil p = 0.439 (p>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan anemia. Kesimpulan: Tidak terdapat Hubungan antara Pengetahuan Ibu, Riwayat Pemberian Suplementasi Besi, dan Kesulitan Makan dengan Riwayat Anemia pada Anak Cerebral Palsy