MUHAMAD IQBAL (2022) PEREMPUAN DALAM KONFLIK AGRARIA: POLITIK PERLAWANAN GEMPADEWA (GERAKAN MASYARAKAT PEDULI ALAM DESA WADAS) DALAM MENOLAK PENAMBANGAN QUARRY DI DESA WADAS KABUPATEN PURWOREJO. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (577kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (353kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (188kB)
Bab I.pdf
Download (549kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (824kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (200kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (443kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (310kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract
PEMERINTAH MELALUI PERPRES NO 109 TAHUN 2020 MENGENAI PERUBAHAN KETIGA ATAS PERPRES NO 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL, BERENCANA AKAN MEMBANGUN 201 PROYEK PEMBANGUNAN. SALAHSATU PROYEK TERBESAR YANG MASUK DALAM PERPRES TERSEBUT ADALAH PEMBANGUNAN BENDUNGAN BENER YANG AKAN MENJADI BENDUNGAN TERTINGGI DI INDONESIA DAN TERTINGGI KEDUA DI ASIA DENGAN ESTIMASI BIAYA 2045 TRILIYUN. NAMUN PROYEK TERSEBUT MENYEBABKAN HADIRNYA MASALAH BARU, RENCANA TAMBANG QUARRY YANG AKAN DILAKSANAKAN DI DESA WADAS SEBAGAI BAHAN MATERIAL PEMBANGUNAN BENDUNGAN BENER MENDAPAT PENOLAKAN KERAS DARI MASYARAKAT SEHINGGA MENYEBABKAN TERJADINYA KONFLIK. PEMERINTAH DAN BBWS SELAKU PEMRAKARSA MEMILIKI AMBISI PENUH UNTUK BISA MELAKUKAN PENAMBANGAN DI WADAS. BAHKAN PEMERINTAH DAN BBWS MENGGUNAKAN CARA-CARA LICIK UNTUK MENGGOYAHKAN PENDIRIAN MASYARAKAT DENGAN CARA MENGIRIM OKNUM PENGUKUR TANAH, MENGGUNAKAN POLISI UNTUK MENGINTIMIDASI WARGA, MENGADU DOMBA WARGA YANG PRO DAN KONTRA, DAN MELAKUKAN PENYELEWENGAN KEKUASAAN DENGAN TIDAK MEMATUHI KETENTUAN ATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. HAL TERSEBUT MENDAPATKAN RESPON DARI WARGA WADAS, MEREKA YANG MENOLAK KEHADIRAN TAMBANG MEMBENTUK SEBUAH KOMUNITAS ATAU GERAKAN YANG DIBERI NAMA GEMPADEWA (GERAKAN MASYARAKAT PEDULI ALAM DESA WADAS). DALAM PERLAWANAN YANG DILAKUKAN OLEH GEMPADEWA ADA FENOMENA YANG SANGAT MENARIK. PEREMPUAN WADAS YANG DISEBUT SEBAGAI WADON WADAS SELALU TERLIBAT AKTIF DALAM BERBAGAI PERLAWANAN YANG DILAKUKAN OLEH GEMPADEWA, BAIK ITU PERLAWANAN YANG SIFATNYA COUNTER HEGEMONY MAUPUN SIMBOLIS. PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MELIHAT KETERLIBATAN PEREMPUAN DALAM PERLAWANAN YANG DILAKUKAN OLEH SUATU GERAKAN SOSIAL. DITENGAH JERATAN BUDAYA PATRIARKI YANG ADA DIDALAM MASYARAKAT, PEREMPUAN MENJADI SALAHSATU KAUM YANG SELALU TERPINGGIRKAN. OLEH KARENA ITU AKAN SANGAT MENARIK UNTUK MELIHAT KETERLIBATAN YANG DILAKUKAN OLEH WADON WADAS, APALAGI KETERLIBATAN MEREKA ADA DALAM AKTIVITAS KONFLIK YANG SECARA KONSTRUKSI SOSIAL PERANNYA CENDERUNG DILAKUKAN OLEH KAUM LAKI-LAKI.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | KONFLIK AGRARIA, GERAKAN SOSIAL, POLITIK PERLAWANAN |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan S1 |
Depositing User: | Eko Kurnawan |
Date Deposited: | 23 May 2022 07:56 |
Last Modified: | 23 May 2022 07:56 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/31621 |