PENGARUH WAKTU DAN TEMPERATUR REAKSI TERHADAP SIFAT BIODIESEL DENGAN BAHAN BAKU MINYAK KELAPA SAWIT (PALM OIL) DAN MINYAK NYAMPLUNG (CALOPHYLLUM INOPHYLLUM)

BIODIESEL MERUPAKAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF YANG BERASAL DARI MINYAK NABATI MAUPUN HEWANI. BIODIESEL INI DAPAT TERURAI DAN DIPERBAHARUI SEHINGGA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGGANTIKAN BAHAN BAKAR DIESEL. TUJUAN DALAM PENELITIAN INI YAITU UNTUK MENJELASKAN PENGARUH WAKTU DAN TEMPERATUR PENCAMPURAN PADA CAMPURAN BIODIESEL MINYAK KELAPA SAWIT DAN MINYAK NYAMPLUNG TERHADAP DENSITAS, VISKOSITAS, FLASH POINT, DAN NILAI KALOR. PEMBUATAN BIODIESEL DILAKUKAN DENGAN MEMBUAT VARIASI WAKTU DAN SUHU PENCAMPURAN MINYAK KELAPA SAWIT DAN MINYAK NYAMPLUNG DENGAN KOMPOSISI 60% MINYAK NYAMPLUNG DAN 40% MINYAK SAWIT DENGAN VARIABLE WAKTU DAN SUHU PENCAMPURAN YAITU : 60OC/30, 60OC/60, 60OC/90, 90OC/30, 90OC/60, 90OC/90, 120OC/30, 120OC/60 DAN 120OC/90 MENIT. PROSES PEMBUATAN BIODIESEL DILAKUKAN DENGAN TIGA METODE YAITU DEGUMMING, ESTERIFIKASI, DAN TRANSESTERIFIKASI. METODE DEGUMMING DENGAN MENCAMPURKAN MINYAK NABATI 80OC DAN ASAM FOSFAT SEBANYAK 0,2