PENGARUH PENGGUNAAN BIODIESEL CAMPURAN MINYAK JARAK DAN MINYAK SAWIT DENGAN KOMPOSISI 1:1 TERHADAP MESIN DIESEL

SEIRING DENGAN MENINGKATNYA POPULASI MANUSIA DAN BERKEMBANGNYA TEKNOLOGI MAKA KEBUTUHAN BAHAN BAKAR JUGA SEMAKIN MENINGKAT, AKAN TETAPI CADANGAN SUMBER DAYA MINYAK BUMI YANG BERASAL DARI FOSIL SEMAKIN HARI SEMAKIN MENIPIS KARENA SIFATNYA YANG TIDAK BISA DIPERBAHARUI. UNTUK MENEKAN ANGKA PENGGUNAAN BAHAN BAKAR SOLAR, DIPERLUKAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF YANG DAPAT DIPERBAHARUI SERTA RAMAH LINGKUNGAN. DALAM PENELITIAN INI BAHAN BAKU YANG DIGUNAKAN YAITU BIODIESEL DARI MINYAK JARAK DAN MINYAK SAWIT DENGAN PERBANDINGAN 1:1. HAL INI DIKARENAKAN BELUM ADANYA PENELITIAN DENGAN PERBANDINGAN TERSEBUT, SERTA KETERSEDIAANNYA YANG MELIMPAH. PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENDAPATKAN KARAKTERISTIK BAHAN BAKAR BIODIESEL MINYAK JARAK-SAWIT BERUPA DAYA, KONSUMSI BAHAN BAKAR SPESIFIK, KARAKTERISTIK INJEKSI BAHAN BAKAR.PENELITIAN INI MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DAN SOLAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN SIFAT FISIK. PROSES PEMBUATAN BIODIESEL MELALUI PROSES ESTERIFIKASI DAN PROSES TRANSESTRIFIKASI. BAHAN BAKAR BIODIESEL DILAKUKAN UJI FISIK UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN PENGGUNAANNYA, YANG MENCAKUP NILAI DENSITAS, NILAI VISKOSITAS, NILAI FLASH POINT, DAN NILAI KALOR. KEMUDIAN UJI PERFORMA MESIN DIESEL, UJI KONSUMSI BAHAN BAKAR, SERTA KARAKTERISTIK INJEKSI. PENGUJIAN MENGGUNAKAN MESIN DIESEL SILINDER TUNGGAL YANG DIHUBUNGKAN KE GENARATOR DENGAN BEBAN 5 LAMPU DENGAN DAYA MASING-MASING LAMPU 500 WATT.HASIL PENELITIAN MENUNJUKKAN BAHWA BAHAN BAKAR SOLAR MURNI MEMILIKI DAYA YANG LEBIH TINGGI ATAU PALING BOROS DENGAN SFC 0,687 KG/KW, SEDANGKAN BIODIESEL B40 MERUPAKAN YANG PALING HEMAT DENGAN SFC 0.560 KG/KW. PENGUJIAN KARAKTERISTIK INJEKSI MENUNJUKKAN BAHWA BAHAN BAKAR SOLAR MURNI MEMILIKI SUDUT SEMPROTAN YANG PALING BESAR YAITU SEBESAR 32,43O. SEDANGKAN BIODIESEL JARAK MEMPUNYAI SUDUT SEMPROTAN PALING KECIL YAITU SEBESAR 11,61O. DENGAN HASIL TESEBUT, DAPAT DISIMPULKAN BAHWA BAHAN BAKAR BIODIESEL TERGOLONG AMAN UNTUK PEMAKAINNYA DI MESIN DIESEL.