IMPLEMENTASI GERAKAN JAGORIKO SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN UMKM LOKAL (STUDI KASUS: KAPANEWON SEDAYU DAN KAPANEWON BANTUL

Inovasi dapat muncul karena salah satunya dipengaruhi oleh kondisi sekitar yang sedang terjadi sebuah fenomena atau peristiwa di dalamnya. Seperti halnya perkembangan teknologi di era modern dan peristiwa wabah virus Covid – 19 yang menjadi sebuah pandemi dan masih terjadi hingg sekarang. Dari kondisi dan fenomena inilah kebutuhan – kebutuhan individu atau kelompok mulai muncul dan mendorong cara berpikir manusia untuk dapat mencari jalan keluar dalam memenuhi kebutuhan – kebutuhan tersebut yang diwujudkan ke dalam ide dan gagasan baru. Sama halnya dengan inovasi gerakan Jagoriko yang merupakan bentuk gerakan ekonomi kerakyatan yang mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat dalam proses pembangunan berdasarkan asas kekeluargaan. Gerakan Jagoriko bergerak pada arah fokus pemberdayaan di bidang ekonomi masyarakat yang dalam hal ini mengacu kepada pemberdayaan UMKM lokal.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa penerapan gerakan Jagoriko sebagai upaya dalam pemberdayaan UMKM lokal yang diterapkan di Kapanewon Sedayu dan Bantul, serta melihat dari segi faktor – faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian yang diterapkan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan data primer dari hasil wawancara Pemerintah Kapanewon, UMKM, dan masyarakat secara umumnya serta data dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dihasilkan penjelasan mengenai konsep gerakan pemberdayaan UMKM yang sesuai dengan kebutuhan yang muncul dari kondisi yang sedang terjadi. Hanya saja penerapan gerakan pemberdayaan ini masih kurang sempurna yang ditandai dengan ketidakberlanjutan gerakan pemberdayaan UMKM pada salah satu wilayah penerapan yang menjadi studi kasus penelitian ini. Hal ini dikarenakan kurang kuatnya gerakan tanpa adanya landasan hukum yang mengatur tentang penerapan bentuk kegiatan dari gerakan pemberdayaan UMKM ini.