ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA PENGGANTI MESIN DIESEL DALAM PENYEDIAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM IRIGASI

INDONESIA ADALAH NEGARA AGRARIS DAN BERIKLIM TROPIS, IKLIM INI DAPAT MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS HASIL PERTANIAN. INDONESIA JUGA MEMILIKI 2 MUSIM YAITU HUJAN DAN KEMARAU. PADA SAAT MUSIM HUJAN AIR SANGAT MELIMPAH. NAMUN SAAT MUSIM KEMARAU, CURAH HUJAN SEDIKIT SEHINGGA MEMBUTUHKAN IRIGASI DENGAN BANTUAN DIESEL MAUPUN POMPA AIR. PENGGUNAAN DIESEL YANG BERBAHAN BAKAR MINYAK KURANG EFEKTIF SEHINGGA DIBUTUHKAN ALTERNATIF LAIN YAITU DENGAN POMPA AIR YANG BERBAHAN BAKAR ENERGI TERBARUKAN YANG NANTINYA DAPAT MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HASIL PERTANIAN DAN MENJADI SOLUSI PADA SISTEM IRIGASI PERTANIAN. ENERGI TERBARUKAN INI MENGGUNAKAN ENERGI DARI MATAHARI. DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER DAPAT MENSIMULASIKAN SKEMATIK UNTUK MENGETAHUI HASIL KONFIGURASI ATAU KEBUTUHAN YANG DISESUAIKAN DENGAN BEBAN DAN SPESIFIKASI YANG DIPILIH. HASIL PENELITIAN MENUNJUKKAN BAHWA SISTEM PV ON-GRID LEBIH UNGGUL DARI SEGI BIAYA DALAM 25 TAHUN DARIPADA SISTEM PV OFF-GRID DAN SISTEM GENERATOR OFF-GRID. DIMANA, PV ON-GRID MODAL AWALNYA RP20.700.000 MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK 3,079 KWH/TAHUN DARI PANEL SURYA DAN 738 KWH/TAHUN DARI GRID. PV OFF-GRID DENGAN MODAL AWAL RP68.400.000 MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK 6,422 KW/TAHUN. GENERATOR OFF-GRID MODAL AWALNYA RP4.350.000 ENERGI LISTRIK YANG DIHASILKAN 1,803 KWH/TAHUN. SELAIN ITU, EMISI CO2 MENUNJUKKAN POLUTAN TERTINGGI BERASAL DARI GENERATOR OFF-GRID 1.384 KG/TAHUN. SEDANGKAN PV ON-GRID 620 KG/TAHUN KARENA MENGGUNAKAN 2 PEMBANGKIT YAITU PLTS DAN PLN. DAN HANYA PV OFF-GRID YANG TIDAK MENGHASILKAN EMISI CO2 KARENA 100% MENGGUNAKAN ENERGI TERBARUKAN.