DEBIT PUNCAK PADA HIDROGRAF SATUAN SINTETIS SNYDER AKIBAT PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN SUB DAS NAPEL, DAS BENGAWAN SOLO ULU

PERALIHAN FUNGSI LAHAN SANGAT BERPENGARUH DALAM KONDISI HIDROLOGI SUATU DAS DIKARENAKAN BERKURANGNYA LAHAN RESAPAN AIR SEHINGGA BERPOTENSI MENYEBABKAN NAIKNYA DEBIT PUNCAK. DALAM MENGANTISIPASI HAL TERSEBUT, DALAM MELAKUKAN SUATU PERENCANAAN PERLU ADANYA PERTIMBANGAN MENGENAI DAMPAK NEGATIF BERUPA BENCANA ALAM. PERALIHAN FUNGSI LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI NAPEL DALAM KURUN 7 TAHUN YANG DIMULAI PADA TAHUN 2015 SAMPAI PADA TAHUN 2021 MENGALAMI PENYUSUTAN PADA AREA HUTAN RIMBA DAN AREA LAHAN RESAPAN AIR LAINNYA. PENELITIAN INI DILAKUKAN DENGAN TUJUAN UNTUK MENGETAHUI BESAR PENGARUH DARI PERUBAHAN LAHAN TERHADAP DEBIT PUNCAK YANG DIHASILKAN. METODE YANG DIGUNAKAN YAITU HIDROGRAF SATUAN SINTETIS SNYDER, YANG SUDAH DIUJI KESESUAIANNYA TERHADAP HIDROGRAF SATUAN TERUKUR DENGAN HASIL VALIDASI MASUK DALAM KATEGORI KORELASI SANGAT KUAT. NILAI CT YANG DIGUNAKAN PADA TAHUN 2015 YAITU 1,65 DAN PADA TAHUN 2021 YAITU 0,78 SEMENTARA UNTUK NILAI CP YANG DIGUNAKAN PADA TAHUN 2015 YAITU SEBESAR 1,4 DAN PADA TAHUN 2021 SEBESAR 1,1. HASIL ANALISIS MENGGUNAKAN METODE SNYDER, MENGHASILKAN DEBIT SEBESAR 417,882 M3 /S PADA TAHUN 2015 DAN 619,52 M3 /S PADA TAHUN 2021. DEBIT YANG DIHASILKAN MENUNJUKKAN ADANYA KENAIKAN YANG CUKUP SIGNIFIKAN.

KATA KUNCI: DAS, KOEFISIEN ALIRAN, HS, SNYDER, CT CP.