PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS PADA CLAY SHALE YANG DISTABILISASI GEOPOLIMER DENGAN BINDER FLY ASH DAN KADAR NAOH 10 M

Clay Shale adalah jenis tanah lempung dalam kondisi tertutup memiliki kuat geser yang tinggi. Ketika dalam kondisi terbuka, dipengaruhi oleh matahari, air, dan udara dalam waktu yang cukup lama perilakunya berubah menjadi lemah yang pada akhirnya mengakibatkan turunnya kuat geser tanah. Kekuatan clay shale yang menurun karena mengalami pelapukan umumnya dapat distabilisasi secara kimiawi dengan semen portland. Namun penggunaan semen portland dalam jumlah yang banyak memperparah isu lingkungan dan pemanasan global. Maka diperlukan inovasi dalam rekayasa geoteknik yang lebih murah dan ramah lingkungan. Dalam penelitian ini clay shale distabilisasi dengan geopolimer sebagai pengganti semen portland yang bahan-bahannya lebih ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji hasil kuat tekan bebas yang dihasilkan berdasarkan variasi rasio alkali aktivator dan umur pemeraman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu dengan membuat benda uji berupa silinder dengan diameter 7 cm dan tingginya dua kali diameternya berdasarkan ASTM (2006) D2166 – 06. Kuat tekan bebas diuji pada umur pemeraman 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Variasi rasio alkali aktivator yang digunakan adalah perbandingan 1, 1,5, 2 dan 2,5. Hasil pengujian menunjukkan bahwa geopolimer meningkatkan kuat tekan bebas hingga 366,19% di umur 7 hari, 135,09% di umur 14 hari dan 513,90% untuk 28 hari. Nilai kuat tekan bebas berbanding lurus dengan umur pemeraman. Rasio alkali aktivator yang semakin tinggi tidak selalu menyebabkan nilai kuat tekan bebas yang tinggi. Kuat tekan bebas optimum diperoleh pada rasio 1,5 untuk umur 7 hari, kemudian pada rasio 1 untuk umur 14 hari dan 28 hari.