PENGARUH POLA HUJAN TERHADAP KEJADIAN BANJIR LAHAR DI KALI PUTIH MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMLAR

SALAH SATU BENCANA ALAM YANG MASIH MENJADI PERMASALAHAN SERIUS BAGI INDONESIA ADALAH PERISTIWA ERUPSI GUNUNG BERAPI. SALAH SATU GUNUNG TERAKTIF DI INDONESIA BAHKAN DI DUNIA ADALAH GUNUNG MERAPI, AKTIFNYA GUNUNG TERSEBUT MEMBAWA DAMPAK NEGATIF. SALAH SATU DAMPAK NEGATIFNYA ADALAH BENCANA BANJIR LAHAR DINGIN YANG SERING TERJADI, SALAH SATUNYA DI KALI PUTIH. BANJIR LAHAR ADALAH SEKUMPULAN LAHAR YANG DIKELUARKAN OLEH GUNUNG BERAPI KE PERMUKAAN YANG LEBIH RENDAH DENGAN BANTUAN DARI AIR HUJAN. KETIKA HUJAN TURUN LAHAR YANG BERADA DISEKITAR LERENG GUNUNG BERAPI AKAN TERBAWA TURUN, SELAIN ITU MATERIAL MATERIAL VULKANIK PUN IKUT TERBAWA. ANTISIPASI MENANGGULANGI DAMPAK YANG DITIMBULKAN BENCANA BANJIR LAHAR TERSEBUT PERLU DILAKUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN, SALAH SATUNYA ADALAH DENGAN MELAKUKAN SIMULASI BANJIR LAHAR MENGGUNAKAN APLIKASI SIMLAR UNTUK MENETAHUI KECEPATAN, VOLUME, TINGGI DAN LUAS YANG TERDAMPAK GUNA MENEKAN ANGKA KORBAN JIWA DAN KERUGIAN MATERIAL. PENELITIAN INI MENGGUNAKAN HIDROGRAF SATUAN SINTETIS NAKAYASU MELALUI APLIKASI SIMLAR DENGAN CARA MEMODIFIKASI POLA HYETOGRAF DAN INTENSITAS HUJAN. PENELITIAN INI MENGGUNAKAN 3 POLA SIMULASI, YAITU SIMULASI EKSISTING DENGAN INTENSITAS HUJAN 56,8 MM, SIMULASI 1,5 DENGAN INTENSITAS HUJAN 85,2 MM DAN SIMULASI 2 DENGAN INTENSITAS HUJAN 113,6 MM. SETIAP POLA SIMULASI MEMILIKI 3 POLA HYETOGRAF. PADA POLA 1 DENGAN SIMULASI EKSISTING DIDAPATKAN NILAI KECEPATAN MAKSIMUM SEBESAR 1,30 M/S, PADA SIMULASI 1,5 MENDAPATKAN SEBESAR 1,42 M/S DAN PADA SIMULASI 2 MENDAPATKAN NILAI KECEPATAN MAKSIMUM SEBESAR 1,79 M/S. DARI HASIL TERSEBUT DAPAT DISIMPULKAN BAHWA NILAI INTENSITAS HUJAN MEMPENGARUHI HASIL KECEPATAN, PADA SIMULASI 1,5 DAN SIMULASI 2 TERJADI KENAIKAN TERHADAP SIMULASI EKSISTING. HAL TERSEBUT JUGA TERJADI PADA VOLUME, LUAS DAN TINGGI.