PERBANDINGAN TINGKAT KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR DAN ADEKUASI HASIL APUSAN PAP SMEAR ANTARA BIDAN DENGAN DOKTER SPESIALIS OBSTETRI-GINEKOLOGI

Insidensi kanker serviks terns meningkat di dunia. Prevalensi kejadiannya mencapai nomor tiga di dunia. Lebih dart 85% kasus terjadi pada wanita di negara berkembang, termasuk Indonesia. Kanker ini dapat dicegah dengan melakukan shining dengan Pap smear secara rutin. Pap smear mampu rnenurunkan prevalensi kanker serviks invasif sebesar 46-76% dan mortalitas kanker serviks sebesar 50-60% di negara-negara maju. Penghambat keberhasilan Pap smear untuk tujuan skrining di Indonesia disebabkan oleh kurangnya adekuasi apusan Pap smear. Penegakan diagnosis kanker serviks juga dipengaruhi oleh kelengkapan pengisian formulir yang ditulis oleh klinisi. Metode penelitian ini bersifat analitik observatif dengan pendekatan cross sectional. Kelengkapan pengisian formulir diperiksa secara manual dan dikelompokkan menjadi lengkap, kurang lengkap, dan tidak lengkap. Adekuasi apusan Pap smear diperiksa di bawah mikroskop sesuai kriteria adekuasi Sistem Bethesda. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa, terdapat perbedaan yang bermakna pada tingkat kelengkapan pengisian formulir antara bidan dengan dokter Sp.OG dengan hasil yang lebih balk pada kelompok bidan., namun tidak didapatkan perbedaan yang bermakna dalam hal adekuasi sel ektoserviks, adekuasi sel endoserviks, hasil fiksasi, dan distribusi sel.
ICnta iciini•i• Pan cmpar Icedf.noknnnn fnrmiilir hirlan tinkter cnPCialic