PERANCANGAN TEBAL LAPIS TAMBAH PERKERASAN JALAN (OVERLAY) DENGAN METODE LENDUTAN BALIK MENGGUNAKAN ALAT BENKELMEN BEAM (BB)

Kesimpulan Dari hash penelitian dan dari hash analisis yang dilakukan menggunakan Pedoman Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur Pd T-05-2005-B maka dapat diproleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Lendutan balik rata-rata (dR) yang menggambarkan keadaan kualitas struktur perkerasan yaitu pada segmen I (Sta. 9+000 — Sta. 9+350) sebesar 0,66223 mm, pada segmen II (Sta. 9+400 — Sta. 9+900) sebesar 0.499072 mm dan pada segmen HI (Sta. 9+950 — Sta. 11+200) sebesar 0,267787 mm. 2. Tebal lapis tambah yang direkomendasikan yaitu pada segmen I (Sta. 9+000 —Sta. 9+350) sebesar 7 cm, pada segmen II (Sta. 9+400 — Sta. 9+900) sebesar 2 cm dan pada segmen III (Sta. 9+950 — Sta. 11+200) sebesar -7 cm. Dari hasil analisis tebal lapis tambahan pada segmen I (Sta. 9+000 — Sta. 9+350) dan 11 (Sta. 9+400 — Sta. 9+900), diambil nilai terbesar untuk tebal lapis tambahan yaitu sebesar 9 cm. Sedangkan pada segmen II1 (Sta. 9+950 — Sta. 11+200) tidak perlu dilakukan Overlay.
B. Saran Adapun beberapa saran yang dapat diberikan mengenai segala aspek yang berkaitan dengan ruas jalan Yogyakarta-Barongan (lmogiri) antara lain sebagai berikut: 1. Pada penelitian yang sejenis mungkin dapat dilakukan dengan metode Bina Marga terbaru. 2. Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan analisis Rencana Anggaran Biaya (RAB) guna melengkapi penelitian ini. 3. Diharapkan pada analisis penelitian selanjutnya menggunakan data pengujian lendutan yang diproleh menggunakan alat FWD.
61