PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA PERJANJIAN JUAL-BELI TANAH DI DESA LABURAN BARU (STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT NO.12/PDT.G/2020.PN.TGT)

Pelaksanaan perjanjian jual beli tanah sering timbul permasalahan yang menyebabkan sengketa salah satunya wanprestasi/ ingkar janji, tujuan penulis dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana penyelesaian wanprestasi pada perjanjian jual beli tanah yang sudah tidak diketahui lagi alamat penjual berdasarkan putusan No.12/Pdt.G/2020.PN.Tgt dan untuk mengetahui bagaimana pertimbangan hakim dalam menentukan pembuktian dan memutus perkara wanprestasi pada perjanjian jual beli tanah. Adapun metode yang digunakan penulis dalam penelitian adalah Normatif-Empiris dilakukan dengan meneliti bahan-bahan pustaka dan atau data sekunder dan data primer. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa bentuk wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian jual beli tanah tersebut adalah Penjual berjanji kepada pembeli untuk membantu balik nama sertifikat hak milik di Kantor Badan Pertanahan dan membuat akta jual beli dihadapan PPAT namun kenyataanya penjual sudah tidak diketahui dimana keberadaannya sehingga penjual tidak memenuhi perjanjian tersebut penyelesaian sengketa wanprestasi yang ditempuh adalah secara Litigasi mengajukan Gugatan Wanprestasi ke Pengadilan Negeri Tanah Grogot. Dasar pertimbangan Hakim dalam menentukan pembuktian yaitu melihat dari dalil gugatan yang diajukan penggugat mengajukan 48 (Empat Puluh Delapan ) alat bukti dan menghadirkan 2 (dua) orang saksi, pertimbangan hakim dalam memutus perkara wanprestasi tersebut sesuai dengan dalil gugatan yang diajukan penggugat terbukti para tergugat telah melakukan wanprestasi tidak berbuat sesuatu sebagaimana diatur dalam Pasal 1243 KUHPerdata.