PENGARUH PROPOLIS TERHADAP KADAR MDA PADA TIKUS MODEL DIABETIK (KAJIAN DIABETES MELITUS SEBAGAI FAKTOR RISIKO GLAUKOMA)

Pendahuluan: Kondisi hiperglikemia pada penyakit Diabetes Melitus (DM)
meningkatkan stres oksidatif dan menyebabkan komplikasi salah satunya yaitu
glaukoma. Propolis terdapat kandungan antioksidan yang dapat menurunkan stres
oksidatif. Tujuan penelitian ini ingin membuktikan pengaruh propolis Gunung
Lawu terhadap kadar Malondialdehid (MDA).
Metode: Desain penelitian adalah eksperimen laboratorium dengan desain post test
control group design, dilaksanakan di Pusat Antar Universitas (PAU) UGM
Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Subjek penelitian
adalah 25 ekor tikus putih galur Rattus novergicus Wistar dengan kriteria inklusi
dan eksklusi. Rattus novergicus diinduksi dengan STZ 45 mg/kgBB dan
nicotinamide (NA) 110 mg/kgBB sebagai tikus model diabetes. Subyek penelitian
diambil secara acak dan dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok normal
(kontrol sehat), DM (kontrol positif), dan tiga kelompok perlakuan propolis
(P1=tikus diabetes model 14 hari + propolis 100 mg/kgBB/hari selama 14 hari,
P2=tikus model diabetes 14 hari + propolis 200 mg/kgBB/hari selama 14 hari,
P3=tikus diabetes model 0 hari + propolis 200 mg/kgBB/hari propolis selama 28
hari). Analisis data dengan Uji Shapiro Wilk dilanjutkan dengan uji One Way
Anova dan uji Post Hoc LSD. Hasil pengujian dianggap signifikan jika nilai p
<0,05.
Hasil: Pada penelitian ini propolis mampu menurunkan secara signifikan (p<0,01)
gula darah puasa pada tikus model diabetik. Propolis mampu menurunkan secara
signifikan (p<0,01) kadar MDA pada tikus model diabetik. Pemberian propolis
tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p>0,01) terhadap penurunan kadar
MDA pada diabetik tahap awal dan lanjut.