ADELLA PRATITA SARI (2017) PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI PENGGANTI ASPAL PENETRASI 60/70 DENGAN KADAR 0%, 6,5%, 7,5%, 8,5%, DAN 9,5% PADA CAMPURAN HRS-WC. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (1MB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (259kB)
BAB I.pdf
Download (635kB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (5MB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (997kB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
BAB VI.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (498kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (368kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (6MB)
Abstract
ABSTRAK
Banyaknya produksi dan penggunaan styrofoam pada pembungkus
makanan sehingga memicu banyaknya limbah. Untuk itu pemanfaatan limbah
styrofoam yang tidak bisa hancur hingga 100 tahun kedepan harus dilakukan
dengan cerdas mengingat bahan styrofoam yang ringan serta gangguan estetika
yang timbul karena disebabkan oleh limbah yang terjadi apabila tidak dikelola
secara baik dan benar. Oleh karena itu diperlukan usaha untuk memanfaatkan
limbah tersebut menjadi sesuatu yang lebih berguna. Styrofoam bersifat
thermoplastic jika dipanaskan akan menjadi lunak dan mengeras kembali Jika
sudah dingin, diharapkan styrofoam dapat digunakan sebagai alternative
subtitusi pada aspal untuk membuat perkerasan yang lebih kuat.
Pada penelitian ini stvrofoam digunakan sebagai bahan pengganti aspal
penetrasi 60/70 pada campuran HRS — Wearing Course dengan kadar aspal
optimum sebesar 66, 6,5Yo, 746, dan 7,54. dan kadar styrofoam yang di uji
sebesar 0vo, 6,340, 1,34, 8,54, dan 9,5Y6 dengan metode Marshall yang
dilakukan di laboratorium teknik sipil UMY.
Dari hasil penelitian didapatkan nilai penetrasi, titik lembek, kepadatan,
stabilitas, MO dan VFA cenderung menurun seiring bertambahnya kadar
styrofoam. KAO yang memenuhi spesifikasi untuk modifikasi adalah campuran
HRS-WC dengan kadar aspal 6,546. Sementara nilai berat jenis, VITM dan VMA
semakin meningkat seiring bertambahnya kadar styrofoam. Untuk nilai yang
tidak memenuhi persyaratan yaitu nilai kelelehan pada pada styrofoam
cenderung tidak stabil, Nilai VITM pada kadar Styrofoam 7,546, 8,546 dan 9,545
karena syarat pada Spesifikasi Umum Edisi 10 (Revisi 3) nilai VITM yaitu
antara rentang 4-66, dan nilai VFA pada kadar styrofoam 8,5Y4o dan 9,546 tidak
memenuhi syarat Bina Marga karena nilai VFA kurang dari 6549.
Kata Kunci: HRS-WC Limhah Padat Marchall Surafoam
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Editor Perpus |
Date Deposited: | 23 Jun 2022 03:27 |
Last Modified: | 23 Jun 2022 03:27 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/32499 |