ETNY DYAH HARNIATI (2008) PENGARUH GIGI MOLAR TIGA ATAS TERHADAP TERJADINYA PERIKORONITIS GIGI MOLAR TIGA BAWAH. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (143kB)
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (1MB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (611kB)
BAB I.pdf
Download (1MB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (121kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (723kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (6MB)
Abstract
ABSTRAK
Impaksi gigi molar tiga bawah merupakan kejadian impaksi yang paling
sering dijumpai, kira — kira 98Y5 dari 10.979 gigi impaksi yang ditemukan pada
studi terhadap 5.000 calon tentara. Keadaan impaksi ini cenderung menyebabkan
berbagai kondisi patologis yang salah satunya adalah perikoronitis, dimana
kondisi ini sekaligus menjadi salah satu alasan terbanyak untuk dilakukan
ekstraksi terhadap gigi impaksi yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh gigi molar tiga atas terhadap terjadinya perikoronitis gigi
molar tiga bawah.
Rancangan penelitian ini merupa
kan penelitian observasi analisis dengan pendekatan cross sectional
selama 6 bulan lebih. Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan secara
langsung dan melalui foto roentgen terhadap 62 pasien di RS. PKU
Muhammadiyah Yogyakarta yang mempunyai impaksi gigi molar tiga bawah baik
dengan perikoronitis maupun tanpa perikoronitis. Pengamatan dilakukan pada
pasien dengan perikoronitis, untuk mengetahui hubungan antara traumatik oklusi
dengan kejadian perikoronitis. Pengamatan juga dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara level impaksi dengan traumatik oklusi tersebut dan hubungan
antara posisi gigi molar tiga atas terhadap traumatik oklusi tersebut.
Selama penelitian berlangsung didapatkan 62 sampel yang terbagi atas
29 sampel dengan perikoronitis dan 33 sampel tanpa perikoronitis. Kejadian
perikoronitis dengan trauma terbanyak terlihat pada level A impaksi dengan posisi
gigi molar tiga atas bukoversi (90,996), sedangkan kejadian perikoronitis tanpa
trauma terbanyak terlihat pada posisi gigi molar tiga atas vertikal dengan level B
impaksi (83,376). Dari analisis Chi-sguare didapatkan hasil adanya hubungan
antara traumatik oklusi dengan kejadian perikoronitis (pX0,0S) dan adanya
pengaruh posisi gigi molar tiga atas dan level impaksi dengan trauma (pX0,05),
sedangkan gigi molar tiga atas dengan perikoronitis dan level impaksi dengan
perikoronitis tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan (p20,05). Uji analisis
Mann-Whitney memperlihatkan bahwa posisi gigi molar tiga atas bukoversi lebih
banyak menyebabkan trauma (px0,05). Posisi gigi molar tiga atas, level impaksi
dan trauma dengan kejadian perikoronitis pertama atau berulang tidak
memperlihatkan adanya hubungan (p»0,05).
Kata kunci : Gigi molar tiga atas. impaksi sisi molar tiga bawah nerikoronitis
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran Gigi S1 |
Depositing User: | Editor Perpus |
Date Deposited: | 27 Jun 2022 03:37 |
Last Modified: | 27 Jun 2022 03:37 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/32632 |