SIMULASI LEVEL INVESTASI PLTS PADA JARINGAN DISTRIBUSI GARDU INDUK BANTUL DENGAN SOFTWARE ETAP

<p>Energi listrik merupakan elemen yang menjadi kebutuhan pokok pada zaman modern, sehingga kebutuhan energi listrik semakin meningkat. Akan tetapi bahan bakar pembangkit listrik yaitu batu bara semakin menipis ketersediaannya, oleh karena itu dibutuhkan alternatif pembakit listrik lain. Salah satu alternatif yang cocok di Indonesia yaitu PLTS. Pemanfaatan PLTS dapat ditingkatkan dengan kebijakan pemerintah kepada masyarakat menengah keatas dengan rating R3 untuk melakukan investasi PLTS sebesar 5 persen, 10 persen, dan 15 persen dari total harga pembangunan rumah. Tapi ada hal lain yang harus diperhatikan yaitu penetrasi daya PLTS dapat berdampak negatif terhadap jaringan distribusi karena dapat mempengaruhi tegangan, faktor daya, dan pembebanan penghantar. Pada penelitian ini dilakukan simulasi penetrasi daya menggunakan aplikasi ETAP untuk mengetahui hal tersebut. Simulasi menggunakan data jaringan distribusi GI Bantul penyulang BNL1, BNL2, BNL3, BNL5, BNL14, dan BNL17 sebagai jaringan simulasi. Simulasi dilakukan dengan menambahkan PLTS pada penyulang dengan investasi sebesar 5 persen, 10 persen, dan 15 persen dari 500 juta rupiah dengan diasumsikan semua beban jaringan distribusi berasal dari pelanggan R3. Hasil simulasi menunjukan bahwa kebijakan investasi PLTS masih aman pada level investasi 5 persen disemua penyulang walaupun penetrasi daya mempengaruhi tegangan, faktor daya, dan pembebanan penghantar. Level investasi juga masih aman untuk penyulang BNL1, BNL2, BNL3, BNL14, dan BNL17. Akan tetapi pada investasi sebesar 15 persen semua penyulang melewati batas tolerasi faktor daya sehingga tidak aman</p>