PERBANDINGAN TINGKAT KENYAMANAN PASIEN TERAPI OKSIGEN PADA DEWASA DAN ANAK DENGAN METODE PEMBERIAN KANUL NASAL DI BANGSAL MARWAH DAN IBNU SINA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Populasi pengguna terapi oksigen di Amerika karena gangguan pulmonary sekitar
50 juta jiwa, umummnya mengunakan metode keanul nasal dan sungkup muka (Haney et
al, 2008). Dalam pemberian oksigen didapatkan bahwa ketidaknyamanan yang signifikan
sering dialami oleh pasien, khususnya bila menjalani terapi oksigen dalam waktu yang
panjang. Berdasarkan hasil penelitian Camphell et al (2008) karena kurangnya
humidifikasi pada penggunaan metode canul nasal, pasien complain khususnya hidung dan
kerongkongan yang kering, sehingga mengganggu kenyamanan pasien. Tujuan dari
penelitian ini adalah diketahuinya perbedaan tingkat kenyamanan dalam penggunaan
terapi oksigen menggunakan metode kanul nasal pada pasien dewasa dan anak-anax.

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan pendekatan cross
sectional. Penelitian dilakukan di bangsal Marwah dan Ibnu Sina Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah, Yogyakarta dari bulan Agustus - November 2009. Jumlah sampel yang
diambil adalah 30 responden yang sedang menjalani terapi oksigen dengan metode
pemberian canul nasal yang terdiri dari 15 responden dewasa dan 15 responden anak-anak.
Instrumen yang digunakan adalah Therapy Orygen Comfort Ounestionnaire dan Children
Comfort Daisy yang telah dimodifikasi dari insirumen aslinya. Uji analisis statistik yang
digunakan adalah Man Withney,

Berdasarkan pada hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa Tingkat
kenyamanan pasien terapi oksigen dengan metode canul nasa! pada responden dewasa
menunjukan kategori nyaman 40.0 Ys dan cukup nyaman 60.0Y6, dan pada responden anak
menunjukan kategori nyaman 6.7 Ye dan cukup nyaman93.3 Yo.hasil uji statistik
didapatkan perbedaan mean rank antara kelompok responden dewasa dengan kelompok
responden anak-anak sebesar 5 point, nilai p-0.034 pada level p « 0.05 hai ini berati
terdapat perbedaan yang bermakna, dapat disimpulkan bahwa tingkat kenyamanan pada
tesponden dewasa lebih baik dari pada responden anak-anak.

Bagi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta diharapkan dapat
mensosialisasikan dan merumuskan kebijakan/strategi yang tepat dan standar baku asuhan
keperawatan pengukuran tingkat kenyamanan pengguna terapi oksigen untuk membantu
mengidentifikasi kebutuhan dasar klien khususnya pada klien anak-anak, serta dapat
meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga kenyamanan klien selama di rumah sakit.