KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN EKSPRESI p21” “SA DENGAN PROGNOSIS TERAPI RADIASI PADA KARSINOMA NASOFARING Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

MIKA KRESNA (2010) KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN EKSPRESI p21” “SA DENGAN PROGNOSIS TERAPI RADIASI PADA KARSINOMA NASOFARING Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.

[thumbnail of Halaman Pengesahan] Text (Halaman Pengesahan)
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (144kB)
[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
HALAMAN JUDUL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (644kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
BAB I.pdf

Download (754kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (545kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (381kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (805kB)

Abstract

Banyak cara agar sel-sel kanker nasofaring dapat dihentikan laju perturnbuhannya. Salah satunya yaitu dengan meningkatkan apoptosis sel kanker melalui gen p53 melalui terapi radiasi dan kemoterapi. gen tersebut akan mengaktifkan beberapa protein., saiah satunya adalah protein p21 waUcin yang akan berperan dalam penghentian laju mitosis set kanker sehingga dapat terjadi apoptosis. Protein p21 waUcT" terutama berperan sebagai protein anti kanker karena mempunyai efek anti proliferasil. Protein p21 waucif-1 juga berperan menghambat aktifitas beberapa kompleks kinase yang tergantung siklin dan memutus siklus pembelahan se12. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah retrospektif, sampel diambil dari RSU dr. Sardjito yang diambil sesuai dengan kriteria inklusi. p21 waVcif-1 yang telah dilakukan pengecatan imunohistokimia akan dianggap positif jika jumlah sel kanker yang positif berjumlah 10% dari sel yang diamati. Hasil penelitian berdasarkan !criteria inklusi memperlihatkan bahwa pasien karsinoma nasofaring dengan terapi radiasi terdapat 43 kasus. Berdasarkan jenis kelamin terdapat 32 (74,42%) pasien pria dan 11 (25,58 %) pasien wanita. Dan yang meninggal pada saat perawatan berjumlah 12 pasien (11,63%), sedangkan yang masih dalam keadaan hidup berjumlah 38 pasien (88,37%). Sedangkan untuk rentang umur didominasi oleh usia 51-60 tahun berjumlah 14 pasien (32,56%) sedangkan jumlah paling sedikit terdapat pada usia 11-20 dan 21-30 dengan jumlah yang sama yaitu masing-masing 3 pasien (6,98%). Untuk basil pengamatan ekspresi p21 watic1P-1 dengan ekspresi positif berjumlah 31 (72,1%) dan yang berekspresi negatif berjumlah 12 (27,9%). Terdapat hubungan yang bermakna antara ekspresi p21 waffet" dengan prognosis hasil terapi radiasi pada karsinoma nasofaring p = 0,000 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara ekspresi p21 wafielf-1 positif yang akan memberikan prognosis yang lebih baik terhadap basil terapi radiasi pada karsinoma nasofaring.
Kata Kunci: Karsinoma Nasofaring, p21, Radioterapi, Prognosis
1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2. Bagian Patologi Anatomi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
xii

Item Type: Thesis (S1)
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1
Depositing User: Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id
Date Deposited: 01 Jul 2022 07:29
Last Modified: 01 Jul 2022 07:29
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/32826

Actions (login required)

View Item
View Item