Gambaran Tingkat Stres, Kecemasan, dan Depresi pada Dokter dan Dokter Gigi pada Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19

<p><strong>Latar Belakang</strong>: Coronavirus adalah salah satu patogen utama yang menyerang sistem pernapasan manusia. Pada 30 Januari 2020, WHO menyatakan wabah Covid-19 sebagai darurat Kesehatan global. Pada 11 Maret 2020, WHO mendeklarasikan Covid-19 sebagai pandemic global. Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan respons emosional jangka pendek terhadap kondisi kesehatan serius yang terkait dengan gangguan fungsi sehari-hari yang disertai gejala. Kecemasan yang meningkat secara patologis dapat muncul tidak hanya pada gangguan kecemasan saja, tetapi juga pada sebagian besar jenis penyakit mental lainnya. Stres adalah keadaan homeostasis yang terancam yang disebabkan oleh kekuatan merugikan intrinsik atau ekstrinsik (stresor). Pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan psikologis seperti ketakutan, kecemasan, depresi, atau ketidakamanan. bekerja di tengah-tengah perhatian media dan publik yang intens, durasi kerja yang panjang, masif, dan mungkin belum pernah terjadi sebelumnya pada beberapa tenaga kesehatan memicu terjadinya efek psikologis negatif termasuk gangguan emosional, depresi, stres, suasana hati rendah, lekas marah, serangan panik, fobia, gejala, insomnia, kemarahan, dan kelelahan emosional.</p>

<p><strong>Tujuan</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres, kecemasan, dan depresi pada dokter dan dokter gigi pada pelayanan kesehatan di masa pandemi covid-19.</p>

<p><strong>Metode</strong>: Desain penelitian ini adalah studi observasional dengan metode survey.</p>

<p><strong>Hasil Penelitian</strong>: Gambaran stres pada dokter dan dokter gigi yang menunjukkan bahwa terdapat 411 (89.74%) responden yang normal, 47 (10.26%) responden dengan stres. Gambaran kecemasan pada dokter dan dokter gigi yang menunjukkan bahwa terdapat 383 (83.62%) responden yang normal, dan 75 (16.38%) responden dengan kecemasan. Gambaran depresi pada dokter dan dokter gigi yang menunjukkan bahwa terdapat 419 (91.48%) responden yang normal, dan 39 (8.52%) responden dengan depresi.</p>

<p><strong>Kesimpulan</strong>: Pada penelitian ini memiliki 458 responden dari profesi dokter dan dokter gigi. Dokter umum sebanyak 330 (72.05%) responden, dokter spesialis sebanyak 74 (16.16%) responden, dan dokter gigi sebanyak 54 (11.79%) responden. Tingkat stres yang dialami oleh dokter umum sebanyak 30 (9.09%) responden, dokter spesialis sebanyak 9 (12.16%) responden, dan dokter gigi sebanyak 8 (14.81%) responden. Tingkat kecemasan yang dialami oleh dokter umum sebanyak 51 (15.45%) responden, oleh dokter spesialis sebanyak 14 (18.92%) responden, dan dokter gigi sebanyak 10 (18.52%) responden. Tingkat depresi yang dialami oleh dokter umum sebanyak 27 (8.18%) responden, pada dokter spesialis sebanyak 8 (10.81%) responden, dan dokter gigi sebanyak 4 (7.41%) responden.</p>

<p><strong>Kata Kunci</strong>: stres, kecemasan, depresi, dokter, dokter gigi, Covid-19</p>