PUTRI SYIFA SALSABILA (2017) PERBANDINGAN HASIL UJI CUKIT KULIT (SKIN PRICK TEST) PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA DAN KOTA. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMAN PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (170kB)
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (1MB)
ABSTRAK.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (488kB)
BAB I.pdf
Download (915kB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (871kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (157kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (520kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract
Latar belakang: Alergi adalah reaksi sistem imun tubuh yang bersifat spesifik
terhadap rangsangan suatu bahan yang pada orang lain biasanya tidak berbahaya
bagi kesehatan tubuh. Bahan ini disebut sebagai alergen. Reaksi alergi terjadi
akibat respon imun yang salah mengenali alergen sebagai benda asing dan segera
membentuk sejumlah besar antibodi yang disebut imunoglobulin E. IgE dapat
dideteksi pada kulit dengan uji cukit kulit. Uji cukit kulit didasarkan atas reaksi
antara antigen dan sel mast yang tersensitisasi di kulit yang menghasiikan respon
berupa bintul dan kemerahan. Penyakit alergi meningkat secara global hingga
mencapai 30-40Y9 populasi dunia. Dimana terdapat satu atau lebih kondisi alergi
dan banyak dialami pada anak-anak. Ketika anak-anak beranjak remaja, tingkat
keparahan penyakit alergi akan meningkat. Sehingga, akan mengganggu kualitas
hidup penderita.
Metode: Cross-sectioral studv dilakukan pada 58 anak-anak sekolah dasar di
desa dan kota dengan umur 10-12 tahun. Dimana dilakukan pemeriksaan uji cukit
kulit dengan 10 jenis alergen dan 2 kontrol serta pengisian kuesioner untuk
membandingkan hasil uji cukit kulit di desa dan kota serta untuk mengetahui
faktor resiko penyakit atopik.
Hasil: Hasil skin prick test positif di kota lebih banyak dibandingan di desa
(58.6Yo: 34.59). Jenis alergen yang positif terbanyak adalah debu rumah (36.2Y0)
dan jenis alergen yang negatif terbanyak adalah udang, tongkol. putih telur ayam,
dan teh (095). Tidak ada perbedaan hasil skin prick test di desa dan kota dengan
nilai p-0.065. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah alat
transportasi saat ini semakin pesat merambah ke wilayah desa. Kebersihan
lingkungan dan kebersihan diri di desa juga sudah lebih baik sehingga resiko
untuk munculnya alergi sama besar.
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan antara hasil skin prick test di desa dan kota,
sehingga resiko untuk terjadinya alergi sama besar. Alergen positif terbanyak
pada uji cukit kulit di desa dan kota adalah debu rumah.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Profesi Dokter |
Depositing User: | Editor Perpus |
Date Deposited: | 02 Jul 2022 07:26 |
Last Modified: | 02 Jul 2022 07:26 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/32876 |