NANDINI (2009) PERBANDINGAN DAYA HAMBAT KUNYIT KUNING ( Curcuma domestica VAL.) DAN KUNYIT PUTIH (Curcuma zedoaria Rosc.) TERHADAP JAMUR Candida Albicans PADA GIGI TIRUAN RESIN AKRILIK. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (1MB)
abstrak.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (657kB)
BAB I.pdf
Download (1MB)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (147kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (550kB)
Abstract
Kunyit kuning dan kunyit putih merupakan tanaman fungsional selain digunakan sebagai bumbu masakan ataupun pewarna makanan dapat juga digunakan mengobati penyakit. Menurut basil riset klinis menunjukkan kunyit kuning dan kunyit putih bersifat antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, antiviral dan antifungal. Kunyit kuning adalah tanaman yang mengandung berbagai kandungan kimia yang penting, seperti: minyak atsiri (keton sesquiterpen) dan Curcuminoid : (Curcumin, demethoxycurcumin dan Bisdemethoxycurcumin), sedangkan kunyit putih memiliki kandungan kurkuminoid (diarilheptanoid), minyak atsiri (monoterpene dan sesquiterpene) dan etil-p-metoksisimat yang sering digunakan sebagai antifungi. Tujuan penelitian adalah untuk melihat efektifitas pengaruh dari ekstrak kunyit putih dan kunyit kuning dengan konsentrasi 25% terhadap daya hambat pertumbuhan Jamur Candida Albicans pada gigi tiruan resin akrilik.
Penelitian ini menggunakan 30 cakram resin akrilik dengan diameter 10 mm dan tebal 2mm. Seluruh subyek penelitian direndam dalam saliva selama 1 jam kemudian direndam dalam suspensi Candida Albicans selama 24 jam dengan suhu 37°C. Subyek penelitian dibagi menjadi 3 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 10 cakram resin akrilik yang direndam pada ekstrak kunyit kuning dengan konsentrasi 25%, ekstrak kunyit putih dengan konsentrasi 25% dan sebagai kontrol direndam dalam akuades steril pada suhu kamar selama 8 jam. Sebanyak 0,1 ml larutan dari pengenceran seri 10-3 ditanam pada media Muller Salt Agar (MSA), kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam dan dihitung pertumbuhan jamur Candida Albicans. Data yang diperoleh dianalisis dengan Anava satu jalur dan uji t.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada ekstrak kunyit kuning dengan konsentrasi 25% dan ekstrak kunyit putih dengan konsentrasi 25% terhadap pertumbuhan Candida albicans (p< 0.05) dan terdapat perbedaan yang bermakna dari jumlah koloni Candida albicans antar kelompok perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kunyit kuning konsentrasi 25% dan ekstrak kunyit putih konsentrasi 25% berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans pada gigi tiruan resin akrilik. Ekstrak kunyit putih konsentrasi 25% lebih efektif menghambat pertumbuhan Candida albicans pada gigi tiruan resin akrilik daripada kunyit kuning konsentrasi 25%
kata kunci: kunyit kuning, kunyit putih, Candida albicans, gigi tiruan resin akrilik
xii
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Profesi Dokter Gigi |
Depositing User: | Unnamed user with email kurniawan@umy.ac.id |
Date Deposited: | 04 Jul 2022 03:54 |
Last Modified: | 04 Jul 2022 03:54 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/32898 |