Ruri Ultari Sekar Intani (2021) STRATEGI BRANDING MUSEUM DE MATA SEBAGAI TRICK EYE MUSEUM PERIODE 2018-2019. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
![]() |
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (619kB) |
![]() |
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (427kB) |
![]() |
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (189kB) |
![]() |
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (812kB) |
![]() |
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB) |
![]() |
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (480kB) |
![]() |
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (747kB) |
![]() |
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
<p>Museum De Mata merupakan museum tiga dimensi terbesar dan museum tipuan mata (<em>trick eye museum</em>) satu-satunya yang ada di Indonesia. Sejak awal berdiri hingga saat ini, Museum De Mata mem<em>branding</em> dirinya sebagai museum <em>trick eye museum</em>. Penelitian ini menganalisis strategi <em>branding</em> Museum De Mata sebagai <em>trick eye museum</em> melalui media sosial periode 2018-2019.</p>
<p>Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dengan marketing, <em>captain</em>, dan <em>followers</em> Museum De Mata. Selain itu, studi dokumentasi yang diambil dari catatan Museum De Mata berupa data grafik maupun gambar dari media sosial milik Museum De Mata, dan juga <em>tape recorder</em>.</p>
<p>Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa strategi <em>branding</em> yang dilakukan oleh Museum De Mata melalui media sosial pada periode 2018-2019 mengalami penurunan dan pengurangan media sosial, yang pada awalnya menggunakan Facebook, Twitter dan Path kini hanya fokus pada Instagram dengan nama akun de_mata_de_arca yang memiliki jumlah <em>followers</em> 11.000. Pengunggahan di Instagram tidak seluruhnya mengenai wahana Museum De Mata, terdapat unggahan lain yang informativ dengan tetap mencantumkan identitas. Pengunggahan rutin dilakukan setiap hari dengan batas maksimal 3 unggahan per harinya. Cara Museum De Mata memperkuat <em>branding</em> di media sosial yaitu dengan menggunakan iklan bersponsor yang muncul di Instagram<em> story</em>, promo, dan tiket gratis. Selain itu, Museum De Mata juga mengadakan kerjasama dengan <em>endorser</em> seperti akun-akun wisata hits jogja, <em>blogger</em> dan <em>merchant</em> <em>partner</em> seperti hotel, dan lainnya. Sedangkan, untuk menyempurnakan dan mensukseskan <em>branding</em>, Museum De Mata melibatkan pelanggan maupun <em>followers</em> untuk ikut serta memberikan ide melalui saran gambar yang rutin dilakukan pergantian gambar tiga bulan sekali. Selain itu dalam penelitian ini, peneliti juga menemukan masih adanya kekurangan dalam strategi <em>branding</em> Museum De Mata yang terletak pada bauran promosinya, diantaranya yaitu kurang maksimalnya Museum De Mata dalam memanfaatkan sa<em>les promotion, direct marketing, </em>dan<em> event.</em></p>
Dosen Pembimbing: | Adhianty Nurjanah, Dr., S.Sos., M.Si. and UNSPECIFIED | NIDN0604127801, NIDN |
---|---|
Item Type: | Thesis (S1) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > S1 Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 11 Oct 2021 03:39 |
Last Modified: | 11 Oct 2021 03:39 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/3291 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |