PERBANDINGAN MODEL PEMBIASAAN PRAKTIK KEAGAMAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN SISWA SEKOLAH DASAR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembiasaan praktik keagamaan
di sekolah dan pengaruhnya terhadap perilaku keagamaan siswa ketika di rumah atau di
masyarakat. Hal ini di latar belakangi kondosi anak — anak dan remaja yang tidak
melaksanakan perintah agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari — hari. Selain dari
pada itu banyak lembaga — lembaga pendidikan formal yang kurang bahkan tidak sama
sekali melaksanakan pembiasaan praktik keagamaan di sekolah.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis ingin mengkaji Perbandingan model
pembiasaan praktik keagamaan yang dilakukan di sekolah dan pengaruhnya terhadap
perilaku kegamaan siswa dalam kehidupan sehari — hari, sebab pembiasaan ini telah di
muat dalam isi Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum 2006 (KTSP ).

Subyek Penelitian dalam penelitian ini adalah ini adalah siswa — siswi kelas VI
Sekolah Dasar Negeri 01 Brotonegaran sebanyak 51 siswa, dan Siswa — siswa Sekolah
Dasar Negeri 02 Brotonegaran sebanyak 16 siswa. Penggalian data dilakukan melalui
wawancara.. Jenis penelitian yang digunakan kualitatif dengan tehnik pendekatan
fenomenologis. Setelah data terkumpul hasil penelitian ditafsirkn dengan diskripsi
alamaiah dalam bentuk narasi bermakna, diskripsi analitik dan penyusunan teori
substansif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan model pembiasaan praktik
keagamaan di SDN 01 Brotonegaran dan SDN 02 Broptonegaran. Model pembiasaan
prakti keagamaan di SDN 01 Brotonegaran adalah berkala artinya sewaktu ada kegiatan
peringatan hari besar Islam saja. Sedang model pembiasaan praktik keagamaan di SDN 02
Brotonegaran adalah Example and Parsticipation Activity artinya Guru memberi contoh
dan ikut berpartisipasi dalam semua kegiatan. Adanya pengaruh yang positif pembiasaan
praktik keagamaan terhadap perilaku kegamaan siswa. Hal ini terbukti bahwa SDN 02
Brotonegaran yang lebih aktif melaksanakan pembiasaan praktik keagamaan_hasilnya
lebih baik. Hal itu dapat dilihat bahwa siswa yang aktif berperilaku kegamaan karena hasil
pembiasaan praktik keagamaan lebih banyak.Dari 51 siswa SDN 01 Brotonegaran ; 40 %
aktif berperilaku kegamaan karena banyak dipengaruhi oleh orang tua yang aktif
melaksanakan ajaran agama dan lingkungan yang agamis. Kemudian yang aktif karena
pembiasaan Praktik keagamaan di sekolah sebanyak 30 %, yang kurang dan tidak aktif 30
“%. Sedangkan dari 16 siswa dari SDN 02 Brotonegaran; 12,5 % aktif karena pengaruh
orang tua dan lingkungan; 75,5 % aktif karena pengaruh pembiasaan Praktik kegamaan di
sekolah.dan 12 % kurang dan tidak aktif. Kendala yang dihadapi SDN 01 Brotonegaran
adalah kurang adanya dukungan dari se,ua guru dalam melaksanakan pembiasaa. Sedang
kelebihan SDN 02 Brotonegaran semua kegiataan pembiasaan didukung oleh semua guru.

Hal yang dapat disimpulkan bahwa lebih banyak dan lebih aktif dalam pembiasaan
praktik keagamaan akan lebih banyak berpengaruh terhadap perilaku keagamaan siswa;
di samping sedikit pengaruh orang tua dan lingkungannya.